Mahathir: Krisis ekonomi 1998 dirancang untuk jatuhkan Soeharto
Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Bin Mohamad menyebut bahwa Indonesia saat ini butuh pemimpin seperti Soeharto . Di mata Mahathir, di massa Soeharto Indonesia pernah sangat berjaya.
Mahathir memang salah satu kawan dekat Soeharto. Keduanya pun sering bertemu kala masing-masing masih menjadi pemimpin negara. Bahkan hal pertama yang dilakukan Mahathir setelah dilantik menjadi Perdana Menteri di negeri jiran itu adalah mengunjungi Indonesia dan sowan ke Presiden Soeharto.
"Dan kunjungan itu terjadi setelah saya dilantik jadi Perdana Menteri Malaysia menggantikan Datuk Hussein Onn pada tahun 1981. Kunjungan itu sangat berkesan," ujar Mahathir dalam buku Pak Harto Untold Stories halaman 27 yang dikutip merdeka.com, Sabtu (11/5).
Dari kaca mata Mahathir, Soeharto sengaja dijatuhkan pada tahun 1998. Dia mengaku tahu hal itu karena krisis yang sama juga melanda Malaysia.
"Tekanan Pak Harto amat berat pada saat terjadi krisis mata uang di tahun 1998. Pak Harto mengatakan dirinya tidak dapat tidur," ujar Mahathir lagi.
Saat itu, krisis ekonomi memang melanda Asia Tenggara. Mata uang Malaysia juga jatuh dari RM 2,5 per dolar menjadi RM 5, sedangkan rupiah dari Rp 2500 per dolar menjadi Rp 16 ribu. Hal itu yang membuat Indonesia sangat miskin saat itu.
Saat itu semua orang menyalahkan Soeharto, padahal semua negara mengalami krisis yang sama. "Saya berkesimpulan bahwa badai perekonomian yang melanda Asia Tenggara pada tahun 1998 itu memang dirancang untuk menjatuhkan pemerintahan Pak Harto," tulis Mahathir lagi di halaman 30.
Politisi senior Malaysia ini pun menyayangkan banyak tokoh yang menyalahkan Soeharto soal krisis 1998. Menurutnya, Soeharto justru memiliki peran penting di ASEAN.
"Para pemimpin negara ASEAN mendudukkan PAk Harto sebagai orang tua. Kejatuhan Pak Harto merupakan kerugian besar di Asia Tenggara karena beliau sangat dihormati oleh para pemimpin ASEAN lainnya," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia
Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda
Kolonel Soeprayogi, diangkat sebagai menteri urusan stabilisasi ekonomi oleh Presiden Sukarno, memainkan peran kunci dalam peraturan untuk pengambilan keputusan
Baca SelengkapnyaJokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaAda di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?
Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca Selengkapnya