Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap mahasiswa di Kota Malang, Jawa Timur, pada Senin (23/5) siang. Pemuda berinisial IA (22) ini diduga terlibat mendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia.
IA berperan sebagai penyebar konten propaganda ISIS di media sosial (medsos). IA juga diduga menggalang dana diduga meniru cara kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
"Ini sedang dalam penyelidikan Densus. Tidak menutup kemungkinan cara pengumpulan dana yang dilakukan kelompok JI dapat ditiru oleh kelompok lain," kata Kabagbanops Densus 88 Kombes Pol. Aswin Siregar dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (25/5).
Densus 88 mengungkap JI mendapatkan pendanaan dari sejumlah kotak amal yang tersebar di minimarket di beberapa wilayah Indonesia. Oleh sebab itu, masyarakat untuk lebih waspada dalam menyalurkan uang sumbangannya supaya tidak tersalurkan ke kelompok teroris.
"Kami mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dalam menyalurkan sumbangan-sumbangan ke organisasi atau kelompok yang tidak dikenal," kata Aswin.
Dia mengatakan ada kemungkinan kelompok teroris lain, seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Jamaah Ansharud Daulah (JAD), meniru skema penggalangan dana seperti yang dilakukan Jamaah Islamiyah (JI).
Aswin melanjutkan, tahun 2021, Densus 88 Antiteror Polri bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengungkap adanya pendanaan yang dilakukan kelompok teroris JI. Sejumlah pengurus serta pimpinan yayasan amal milik organisasi terlarang tersebut telah ditangkap.
Penyidik masih mendalami keterlibatan tersangka IA dalam kelompok teroris tertentu. Tersangka IA diketahui terhubung dengan salah satu anggota JAD berinisial MR yang telah ditangkap beberapa waktu lalu.
"IA terhubung dengan salah satu anggota JAD yang saat ini sudah ditangkap," kata Aswin.
Tidak hanya itu, dari barang bukti yang ditemukan, IA terlibat komunikasi intens dengan tersangka MR. Dalam komunikasi tersebut, IA dan MR membahas soal rencana amaliyah (penyerangan) di fasilitas umum dan kantor-kantor polisi.
"Penyerangan fasilitas milik thoqut, yaitu polisi. Caranya dengan fisik dan senjata," ujar Aswin.
Advertisement
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Brigadir Jenderal Polisi R Ahmad Nurwakhid, mengungkapkan lima sumber pendanaan jaringan teroris.
"Secara umum, ada beberapa sumber pendanaan teroris, yakni melalui dana infak, penggalangan kotak amal, fa'i atau harta rampasan perang, mafia, dan pendanaan dari internasional," kata dia, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (12/5).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pendanaan melalui dana infak dilakukan di antara mereka yang terlibat dalam suatu kelompok teroris teroris ataupun antarkelompok teroris. Terkait kotak amal, menurut dia, dilakukan melalui manipulasi dana tanggung jawab sosial perusahaan.
Sementara itu, fa'i atau harta rampasan perang dapat menjadi sumber pendanaan teroris karena mereka yang terpapar terorisme menganggap negara yang diperangi adalah negara thaughut atau negara dengan para penduduk yang menyembah selain Allah SWT.
"Mereka menganggap negara ini negara thaughut dan pihak yang lain dianggap sebagai kafir karena ideologi mereka takfiri sehingga menghalalkan tindakan merampas harta orang-orang yang dianggap kafir," ujar dia.
Lalu perihal sumber pendanaan yang keempat yakni mafia, dia menjelaskan dana teroris itu diperoleh dari mafia-mafia hitam, seperti mafia bisnis ataupun mafia politik, dan mereka berkolaborasi secara simbiosis mutualisme.
"Kelima, pendanaan dari internasional biasanya melalui jaringan lembaga pendidikan, lembaga kemanusiaan, ataupun lembaga-lembaga yang sejatinya adalah untuk penyebarluasan ideologi transnasional," kata dia.
Selanjutnya, berkenaan dengan sumber dana yang diperoleh lima warga negara Indonesia yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat atas perannya sebagai fasilitator keuangan ISIS, dia mengatakan, "Itu (sumber dana lima WNI yang menjadi fasilitator keuangan ISIS) belum ada penjelasan yang konkret dari Kementerian Keuangan Amerika Serikat," kata dia. [gil]
Baca juga:
Densus 88: Mahasiswa di Malang Berperan Sebar Konten Propaganda ISIS ke Medsos
Mahasiswa Ditangkap Densus 88 di Malang Diduga Terafiliasi ISIS
Kesaksian Ketua RW saat Ikut Geledah Indekos Mahasiswa Malang Terlibat ISIS
Tangkap 24 Terduga Teroris MIT, Densus 88 Sita 10 Senjata Api, Amunisi & Panah
Ini Peran 24 Terduga Teroris Kelompok MIT Poso dan Pendukung ISIS
Densus 88 Monitor Aktivitas Baiat Pemimpin Baru ISIS
Densus 88 Tangkap Seorang Mahasiswa di Kota Malang Terduga Teroris
Merdeka Award 2022 Jadi Motivasi Kemenko Marves Picu Kreativitas
Sekitar 7 Menit yang laluMa'ruf Amin Doakan Presiden Jokowi Berhasil Damaikan Rusia dan Ukraina
Sekitar 28 Menit yang laluPresiden Jokowi Tiba di Moscow
Sekitar 31 Menit yang laluAnalisis NasDem dan PDIP Sulit Berkoalisi di Pilpres 2024
Sekitar 34 Menit yang laluRaih Merdeka Award 2022, Gubernur Kepri Terpicu Lahirkan Inovasi Kedaulatan Maritim
Sekitar 37 Menit yang laluAnalisis Pakar, Pertama Kali Danpaspampres Perwira Tinggi AU
Sekitar 41 Menit yang laluRaih Merdeka Award 2022, Modernisasi Teknologi Informasi Jadi Ikon MA
Sekitar 52 Menit yang laluDieksekusi Tengah Malam, Ini Rencana Jahat Irjen Napoleon Lumuri M Kece pakai Kotoran
Sekitar 55 Menit yang laluMassa Geruduk Kantor Gubernur Sumut: Cabut Izin Holywings
Sekitar 57 Menit yang laluWapres Ma'ruf Minta Pemuda Maksimalkan Wadah Y20 untuk Bangun Negeri
Sekitar 58 Menit yang laluAntisipasi Longsor, Banyuwangi Tanam 7.600 Pohon di Jalur Ijen
Sekitar 1 Jam yang laluDebat soal Hadits, M Kece Sempat Ditepuk Eks Panglima Laskar FPI di Rutan Bareskrim
Sekitar 1 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluPresiden Ukraina Puji Jokowi: Kewenangan Anda di Dunia Internasional Sangat Tinggi
Sekitar 2 Jam yang laluMoeldoko Ungkap Alasan Jokowi Upayakan Perdamaian Ukraina-Rusia saat Negara Lain Diam
Sekitar 4 Jam yang laluBertemu Jokowi di Kiev, Presiden Ukraina Merasa Didukung Rakyat Indonesia
Sekitar 5 Jam yang laluJokowi Ingatkan Pentingnya Keamanan Ekspor Pangan Ukraina
Sekitar 6 Jam yang lalu52 Persen Kasus Covid-19 di AS karena Varian Omicron BA.4 dan BA.5
Sekitar 1 Jam yang laluCovid Kembali Melonjak, Prancis Minta Warga Pakai Masker di Luar Ruangan
Sekitar 5 Jam yang laluEmpat Obat Dapat Izin untuk Terapi Covid-19, Publik Bisa Cek Informasi di Halo BPOM
Sekitar 6 Jam yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 8 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluPresiden Ukraina Puji Jokowi: Kewenangan Anda di Dunia Internasional Sangat Tinggi
Sekitar 2 Jam yang laluAS akan Tambah Pasukan Darat, Laut, dan Udara di Eropa, Ini Jumlahnya
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami