Mahasiswa asal Wonosobo ditangkap polisi Turki dikenal santun
Merdeka.com - Orang tua Handika Lintang Saputra, yakni Basuki Raharjo dan Supartiningsih tidak percaya anaknya yang kuliah di Turki dan kini ditangkap aparat keamanan setempat terlibat organisasi terlarang anti Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Ibunda Handika, Supartiningsih menuturkan anaknya merupakan korban salah tangkap, karena selama ini dia tidak pernah mengungkap keterkaitan dengan organisasi politik.
Ayah Handika, Basuki mengatakan Handika merupakan anak penurut dan sangat rendah hati.
"Setiap pulang ke rumah dan hendak berangkat lagi, dia tak pernah lupa mencium kaki ibunya serta meminta doa restu agar semua urusannya diberikan kelancaran oleh Yang Maha Kuasa," tutur Basuki.
Kakak dari Farikha Dewi Larasati (16) dan Widodo Adi Saputra (6) ini dikenal jago matematika dan berbakti dengan para gurunya.
Segala kelebihan itulah, menurut Basuki mengantarkannya bisa melanjutkan pendidikan di Turki.
"Setelah lulus dari SMP Negeri 2 Wonosobo, Handika diterima di SMA Semesta Semarang dan di sana pun nilai matematikanya selalu 100, hingga akhirnya ditunjuk sebagai wakil sekolah di Olimpiade matematika nasional," beber Basuki.
Menurutnya, hasil gemilang di olimpiade itu kemudian mengantarkan anaknya meraih beasiswa dari pemerintah Turki untuk kuliah di Jurusan Matematika murni Universitas Gaziantep.
"Sempat setahun penuh belajar bahasa sebelum masuk kuliah dan kini sudah menempuh semester keempat," ucap Basuki. Dikutip dari Antara.
Guru Handika saat belajar di SD Negeri 1 Tlogo, Sumadi menuturkan setiap Lebaran, Handika selalu bersilaturahim ke rumahnya dan sungkem penuh hormat.
Sumadi menuturkan, Handika telah memperlihatkan kemampuan istimewa dalam pelajaran matematika sejak kelas 1 SD.
"Di kelas 6, dia bahkan menciptakan rumus sendiri untuk menyeleasaikan soal-soal matematika, yang saya sendiri sampai saat ini belum paham," kata Sumadi.
Lanut Sumadi tak yakni bahwa anak muridnya itu terlibat organisasi terlarang lantaran melihat sifat dan karakter Handika tidak mungkin kemudian berubah drastis sampai terlibat organisasi politik.
"Kami berharap Handika segera bebas dari kasus ini dan bisa melanjutkan pendidikannya sampai selesai," harapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDari kasus pemerkosaan sebelumnya, penyidik telah berupaya untuk mencari pelaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga setempat mengantarkan para mahasiswa hingga dermaga. Mereka tampak bersedih mengantarkan kepergian para mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKetika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaTersangka dikenal tetangga sebagai mahasiswa di salah satu kampus Jakarta.
Baca Selengkapnya