Mabes Polri tegaskan kasus Novel Baswedan asli bukan rekayasa
Merdeka.com - Penyidik KPK Novel Baswedan saat ini dihadapkan proses hukum di Bareskrim Mabes Polri. Novel dijerat kasus dugaan penganiayaan dan pembunuhan saat dia menjabat Kasatreskrim Polres Bengkulu 11 tahun silam atau tahun 2004.
Kasus ini sempat mencuat pada 2012, di mana Novel pernah melakukan pengusutan kasus korupsi simulator SIM yang dilakukan Irjen Pol Djoko Susilo. Novel yang dikenal pemberani dan lurus kerap menangani kasus-kasus besar untuk memberantas korupsi.
Kini kasus tersebut muncul lagi ke permukaan saat polemik KPK-Polri tak akur usai penetapan status tersangka Komjen Pol Budi Gunawan dalam kasus korupsi. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan pengusutan kasus Novel tidak ada kaitannya dengan Komjen Pol Budi Gunawan.
"Itukan urusan pribadi. Masalah pidana umum. Pidana umum itu adalah negara yang harus mengusut dan itu kasusnya penganiayaan dan pembunuhan. Kalau misalkan sekarang kita tolerir karena penganiayaan itu sedang ada tugas, nanti semua orang yang merasa ada tugas negara tidak bisa diusut," kata Anton di Bandung, Sabtu (2/5).
Anton juga berdalih, jika kasus Novel yang merupakan penyidik andalan KPK dibiarkan nantinya akan banyak kekosongan hukum, dengan alasan semua dilakukan atas tugas negara.
"Wartawan misalnya kepada polisi, maaf jangan disidik karena sedang dalam tugas negara. Jurnalis kan tugas negara. Sementara itu (wartawan melakukan) itu adalah pidana. Itu mengganggu ketertiban umum," terang jenderal polisi bintang dua.
"Kan katanya jangan tajam ke bawah, tumpul ke atas," tutur Anton menambahkan.
Terkecuali KPK dilindungi Undang-Undang yang menjadi kebal hukum, polisi lanjut dia tentu tidak akan mengusutnya. Saat ini Undang-undang tidak ada yang mengatur bahwa penyidik KPK tidak bisa diusut.
"Kalau KPK dikecualikan dengan UU silakan. Mana yang mengaturnya. Selama ini enggak ada yang mengatur. Ini asli bukan rekayasa, karena ada pengaduan pihak pelapor. Polisi hanya melaksanakan tugas," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabes Polri turun tangan mendalami ancaman penembakan terhadap capres nomor urut 1 Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies dilaporkan atas dugaan menyerang pribadi Prabowo Subianto terkait lahan HGU 340 ribu hektare
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo Subianto tak salami Anies Baswedan seusai debat ketiga Pilpres 2024 banjir sorotan publik.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaBegini potret Budi dan Mila semasa pacaran, kebersamaannya dengan putra semata wayang Mila pun jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaKeakraban dua tokoh Humas Polri beda pangkat. Simak informasi berikut ini.
Baca SelengkapnyaKata Anies ada begitu banyak kekurangan, yang dirasakan secara terang benderang
Baca Selengkapnya