Lumpuh, bujang 60 tahun hidup memprihatinkan di gubuk reyot
Merdeka.com - Satu lagi kehidupan miris yang dipertontonkan warga Jembrana. Gusti Komang Nasib (60), warga Banjar Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, cukup memprihatinkan.
Lelaki yang membujang hingga memasuki usia renta ini hidup di gubuk usang dan reyot. Penderitaannya bertambah lengkap sejak dia menderita lumpuh total setahun lalu.
Bujang lapuk ini kini dirawat oleh Sayu Kade Sudarmi (40) keponakannya yang sudah cerai dari suaminya. Bahkan untuk membiayai hidup, Sudarmi yang harus bekerja dengan menjual jajanan dengan penghasilan tidak lebih dari Rp 10 ribu per harinya.
"Penghasilan segitu hanya cukup untuk makan kami berdua. Lauknya juga seadanya. Kadang ikan asin, kadang pula nasi dengan garam saja," ujar Nasib, Senin (6/4) di Jembrana.
Nasib menceritakan, sebelum sakit, dia bekerja sebagai buruh tani di sawah. Biasanya sebelum tanam padi, dia kerap diminta pemilik sawah untuk membersihkan rumput di sawah.
"Kadang saya juga disuruh orang mencari rumput untuk pakanan sapi," katanya lirih.
Namun sejak setahun ini dia sakit dan berawal dari kakinya yang bengkak, lama kelamaan kaku dan tidak bisa digerakkan dan akhirnya lumpuh permanen.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaSehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih memeriksa pelaku guna mendalami relasi dengankorban serta motif pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaMereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca Selengkapnya