Luas hutan di Aceh Utara berkurang 50 persen
Merdeka.com - Kerusakan lingkungan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, semakin memprihatinkan. Malah menurut data dilansir lembaga nirlaba Suara Hati Masyarakat (Sahara), sisa luas hutan di sana tinggal 43 ribu hektare.
Padahal menurut mereka, sebelumnya luas wilayah hutan mencapai 80.103 hektare. Jika dihitung, maka luas hutan itu berkurang 53 persen.
Direktur LSM Sahara, Dahlan M Isa di Lhokseumawe, Jumat (2/10), mengatakan, hutan lindung ada di Aceh Utara juga ikut rusak. Seharusnya hutan itu harus dijaga dan diawasi, serta tidak boleh dimanfaatkan.
"Aceh Utara memiliki tiga hutan lindung, yaitu di Kecamatan Paya Bakong, Langkahan dan Kecamatan Pirak Timu. Semuanya telah ikut rusak," kata Dahlan, seperti dilansir dari Antara.
Menurut Dahlan, ada dua penyebab utama kerusakan hutan di Kabupaten Aceh Utara. Pertama karena penebangan secara liar, dan pembukaan lahan baru oleh pengusaha-pengusaha perkebunan. Saban hari, lanjut dia, mereka mampu menebang pohon sampai berhektare-hektare.
Dahlan melanjutkan, kerusakan hutan paling parah terjadi pada 2000. Namun sejak 2010 hingga 2015, kerusakan hutan sedikit menurun. Indikatornya dapat dilihat dari aktivitas fisiknya. Ada yang melakukan razia dan regulasi lebih ketat.
Dahlan menambahkan, meski terjadi penurunan, potensi kerusakan hutan dalam skala besar masih bisa terjadi. Apalagi, tambah dia, sekarang sedang marak penanaman kelapa sawit, sehingga akan berdampak terhadap resapan air.
"Kalau kelapa sawit mempunyai dampak lain, yaitu mengenai resapan air. Apabila hutan telah ditebang dan ditanam kelapa sawit, maka daerah tersebut akan tandus, dan kalau hujan, air tidak menyerap lagi ke tanah sehingga menyebabkan banjir," tutur Dahlan.
Dahlan mengimbau alih fungsi di Kabupaten Aceh Utara harus segera dihentikan. Dia meminta kepada pemerintah setempat, supaya tidak menerbitkan lagi permohonan Hak Guna Usaha (HGU).
Dahlan mengatakan, hutan merupakan kekayaan alam harus dijaga buat kesejahteraan masyarakat. Kalau hutan terus saja dialihfungsikan, maka potensi banjir bandang bakal mengancam.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaMenguak Misteri Suku Mante, Kelompok Manusia Kerdil yang Mendiami Hutan Aceh
Salah satu suku yang mendiami daerah Aceh ini sampai sekarang masih misterius keberadaannya.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luas Wilayah Ibu Kota Baru 256.000 Hektare, Kepala Otorita IKN: 65 Persennya Hutan Hujan Tropis
Kawasan MHHT nantinya akan memiliki 109 spesies pohon khas ekosistem hutan hujan tropis dengan keragaman hayati yang tinggi.
Baca SelengkapnyaMarak Pengungsi Rohingya Masuk RI, TNI AU Patroli Udara di Laut Aceh
Dia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaMencicipi Rumbia, Buah Pohon Sagu Favorit Masyarakat Aceh yang Penuh Khasiat
Buah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaSejarah Desa Alur Jambu Aceh Tamiang, Sudah Ditinggalkan Warganya Akibat Diganggu Mahluk Halus
Sebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.
Baca SelengkapnyaBanyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang
Kerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.
Baca SelengkapnyaKebakaran Dahsyat Hanguskan 46 Rumah di Gayo Lues Aceh
Kebakaran Dahsyat Hanguskan 46 Rumah di Gayo Lues Aceh
Baca Selengkapnya