Luapan Sungai Karang Mumus Diduga Jadi Penyebab Banjir Samarinda
Merdeka.com - Meski berangsur surut, banjir masih merendam permukiman warga Samarinda, Kalimantan Timur, hingga sepekan ini. Instansi gabungan mulai menganalisa, baik sebab maupun penanganan pascabanjir.
Luapan Sungai Karang Mumus (SKM) mulai merendam rumah warga di kawasan Bengkuring, Jumat (7/6), menyusul kawasan Gunung Lingai sehari kemudian dan permukiman lain hingga hampir 2 meter.
Luapan sungai ini disebabkan naiknya debit Bendungan Benanga usai guyuran hujan deras Minggu (9/6) dini hari. Kawasan terparah akibat banjir berada di kelurahan Bengkuring, Gunung Lingai, Sungai Pinang Dalam, Temindung Permai, dan Sidodadi dengan ketinggian air lebih 1 meter.
"Tanggal 9 Juni itu, ketinggian air cukup dan cukup parah. Bahkan merendam akses jalan menuju ke bandara (Bandara APT Pranoto) Samarinda," kata Dansatgas Posko Induk Penanganan Banjir Samarinda, Letkol Inf M Bahrodin, di hadapan Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto, di posko induk Jalan DI Panjaitan, Samarinda, Jumat (14/6).
Dalam analisa tim gabungan, permukiman penduduk di bantaran SKM, memang terendam banjir paling parah. "Jadi hasil evaluasi, banjir disebabkan pendangkalan SKM dan penyempitan bantaran sungai yang jadi perumahan penduduk," ujar Bahrodin.
Bahrodin mengapresiasi, keterlibatan semua pihak, hingga relawan kebencanaan di Samarinda, baik di Samarinda maupun bantuan dari kota Balikpapan.
"Perlu ada perlengkapan penanggulangan banjir misal hingga kelurahan rawan banjir. Secara keseluruhan, meski dengan keterbatasan, giat tanggap darurat berjalan lancar," tutupnya.
Diketahui, banjir merendam ribuan rumah di Samarinda, Kalimantan Timur. Pemkot menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir selama sepekan 8-14 Junu 2019 dan diperpanjang hingga 21 Juni 2019, lantaran banjir masih merendam sebagian besar permukiman. Tidak kurang 56 ribu jiwa di 13 kelurahan, jadi korban terdampak banjir.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaBanjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih
Banjir besar menerjang kawasan Braga, Kecamatan Sumurbandung, Bandung
Baca SelengkapnyaBanjir di Touna Sulteng, 1 Warga Meninggal Terseret Arus
Warga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah
Jokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.
Baca SelengkapnyaBangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaFOTO: Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Pengerukan Lumpur di Kali Ciliwung Terus Dikebut
Ancaman banjir masih terus membayangi Ibu Kota Jakarta, terlebih ketika musim penghujan tiba.
Baca SelengkapnyaDampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute
Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaDidampingi Bupati, Jusuf Kalla Serahkan Bantuan ke Korban Banjir Demak
JK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca Selengkapnya