LSI Sebut 40 Persen Publik Menilai Tren Korupsi Meningkat 2 Tahun Terakhir
Merdeka.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan hasil survei terkait persepsi terhadap korupsi dalam dua tahun terakhir. Hasilnya, 39,6 persen responden menilai tingkat korupsi di Indonesia mengalami peningkatan.
Hasil tersebut dari pertanyaan 'dalam dua tahun terakhir, bagaimana menurut Ibu/Bapak tingkat korupsi di Indonesia saat ini, apakah meningkat, menurun, atau tidak mengalami perubahan?'.
Pada survei terakhir di bulan Oktober 2020, sebanyak 39,6% responden menilai bahwa tingkat korupsi dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Sedangkan, 13,8% menyatakan menurun, 31,9% responden menyatakan tidak mengalami perubahan dan yang memilih tidak berpendapat 14,8 persen.
Hasil tersebut tidak jauh berbeda dari survei tingkat korupsi pada bulan September 2020. Yang menjawab korupsi meningkat pada bulan September sebanyak 42,1% dan menyatakan korupsi menurun 12,3%. Kemudian, 31,8% responden menyatakan tidak mengalami perubahan dan yang memilih tidak berpendapat 11,3 persen.
Sedangkan, pada bulan Agustus 2020, Yang menjawab korupsi meningkat pada sebanyak 38,4% dan korupsi menyatakan menurun 12,3%. Lalu, 34,2% responden menyatakan tidak mengalami perubahan dan yang memilih tidak berpendapat 15,1 persen.
"Trackpoll kita bulan Oktober itu hampir 40 persen yang mengatakan tingkat korupsi dalam 2 tahun terakhir itu mengalami peningkatan, yang menyatakan menurun 13,8 persen. Sebelumnya pada September itu tidak terlalu beda, 42 persen menyatakan korupsi mengalami peningkatan, sekitar 15 persen menyatakan korupsi mengalami penurunan," Kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI Tren Persepsi Korupsi Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 secara virtual, Selasa (3/11).
"Sebelumnya pada Agustus itu hampir sama sekitar 38,4 persen menyatakan korupsi meningkat, dan 12 persen menyatakan korupsi menurun," sambungnya.
Djayadi menuturkan, meski di masa pandemi Covid-19, jumlah orang yang mengatakan bahwa korupsi meningkat masih jauh lebih banyak dibandingkan yang menyatakan menurun.
"Artinya, persepsi korupsinya masih negatif, sama seperti ketika sebelum pandemi," ucapnya.
Selain itu, LSI mengungkapkan persepsi pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait tingkat korupsi. Hasilnya, pendukung Prabowo-Sandi lebih banyak menyatakan tren korupsi mengalami peningkatan.
Dari hasil survei, pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menyatakan korupsi meningkat 34%, korupsi menurun 16,8%, tidak mengalami perubahan 31,8% dan tidak berpendapat 17,4%.
Sedangkan, pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyatakan korupsi meningkat 46,1%, korupsi menurun 8,7%, tidak mengalami perubahan 31,2% dan tidak berpendapat 14,0%.
"Para pendukung Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin itu cenderung lebih positif pandangannya terhadap keadaan korupsi, atau dengan kata lain pendukung Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin cenderung lebih sedikit yang memandang bahwa korupsi itu meningkat dibandingkan dengan para pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," tutur Djayadi.
"Jadi ada efek 'partisanship' di situ. Yang mendukung Prabowo-Sandi cenderung lebih banyak, mendekati 50 persen, yang memandang korupsi meningkat," tutup dia.
Metode survei LSI menggunakan simple random sampling dengan 1.200 responden lewat wawancara telepon. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (Margin of Error-MoE) - /+ 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Survei dilakukan pada 13-17 Oktober 2020.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei LSI: 78,8 Persen Publik Percaya KPU Soal Hasil Pemilu 2024
Survei LSI dilaksanakan pada 7 April hingga 9 April 2024
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Survei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Baca SelengkapnyaLSI Ungkap Efek Sidang Sengketa Pilpres Terhadap Kepercayaan Publik ke MK
Tingkat kepercayaan publik terhadap MK di bawah Kejaksaan, Presiden dan TNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei LSI Ungkap 76,2 Persen Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Ada 2 Alasan Kuat
76,2 persen publik puas dengan kinerja Jokowi. 14,1 persen di antaranya merasa sangat puas.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Mayoritas Publik Ingin Koruptor Kasus Timah Dimiskinkan dan Dipenjara Seumur Hidup
Kasus korupsi tata niaga timah menyebabkan kerugian negara Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru LSI Denny JA: Prabowo-Gibran 50,7%, Anies-Cak Imin 22%, Ganjar-Mahfud 19,7%
Prabowo-Gibran unggul dari dua paslon lain dengan memperoleh angka 50,7 persen.
Baca SelengkapnyaMahfud Janji Berantas Korupsi di Sektor Tambang Jika Menang Pilpres 2024
Dia menyebut, tindakan korupsi pada sektor perizinan tambang sudah menjamur dan menjadi alasan rendahnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan
Kesimpulan hasil survei LSI menunjukan pihak yang menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan mayoritas berasal dari pemilih pasangan capres dan cawapres 01 dan 03.
Baca Selengkapnya