Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

LPSK Ungkap Kondisi Perempuan Korban Tragedi Kanjuruhan Sebelum Meninggal di RS

LPSK Ungkap Kondisi Perempuan Korban Tragedi Kanjuruhan Sebelum Meninggal di RS Suasana kericuhan di laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan. ©2022 REUTERS/Stringer

Merdeka.com - Duka mendalam dialami Arema FC yang kembali kehilangan seorang suporternya Aremanita bernama Helen Prisela. Warga Banjar Patoman, Dampit, Kabupaten Malang, itu menghembuskan nafas terakhir usai menjalani perawatan di RS Saiful Anwar Malang pada Selasa (11/10) siang.

Kepergian Helen, menjadi catatan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Dari catatan LPSK, Helen menjadi korban pertama yang meninggal ketika menjalani perawatan di rumah sakit (RS).

"Dan bisa kita sampaikan sejauh informasi yang kami peroleh almarhumah Helen merupakan satunya-satunya korban meninggal saat penanganan di rumah sakit," kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu saat jumpa pers secara virtual, Kamis (13/10).

Edwin mengatakan, dari data yang didapat sebelumnya tidak ada korban meninggal dalam penanganan di rumah sakit kecuali Helen. Edwin mengungkapkan, setelah melihat dan keterangan dokter kondisi Helen saat dirawat sudah memprihatinkan.

"Memang kami melihat sendiri secara langsung dan mendapatkan informasi dari dokter yang merawatnya (Helen) memang kondisi almarhumah begitu berat," ujar dia.

"Kami juga sudah sampaikan dari kesaksian dari para penonton dan pihak yang ada di lapangan bahwa terdapat informasi menolong korban tapi dihalangi halangi oknum aparat," imbuh dia.

Korban ke-132

Sebelumnya, Helen salah satu korban tragedi Kanjuruhan yang sebelumnya dirawat di rumah sakit namun nyawanya tak tertolong. Wanita berusia 20 tahun menjadi korban ke-132 yang menyusul dalam tragedi berdarah ini.

Isak tangis keluarga pun pecah saat mengetahui anak tercintanya meninggal menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Simak kronologi meninggalnya Helen selengkapnya.

Data terkini yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, ada 131 korban meninggal dunia pada Selasa (11/10) pukul 06.00 WIB. Namun jumlah bertambah mencapai 132 orang setelah Helen Prisela dinyatakan meninggal dunia.

Spesialis Anastesi Konsultan ICU dr Arie Zainul Fatoni mengatakan, Helen meninggal dunia pada pukul 14.25 WIB usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar.

"Kami ucapkan belasungkawa terhadap meninggalnya Helen Prisela pukul 14.25 WIB, karena mengalami oksigenasi yang ke paru-parunya sangat jelek, sehingga mengalami gagal napas akut," katanya.

Informasi ini sekaligus membuat daftar panjang nama korban yang terdampak dari tragedi di Kanjuruhan.

Helen menjadi salah satu korban yang sempat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit karena cedera. Kondisinya memburuk pasca dievakuasi dari Stadion Kanjuruhan.

Arie Zainul Fatoni, dokter yang menangani Helen Prisela menyebutkan bahwa kondisi Helen memang terbilang parah.

Menurutnya, sejak dirawat korban sudah dalam kondisi menuju kritis. Seiring berjalannya waktu, kondisinya memburuk termasuk mengalami pendarahan pada organ bagian dalam.

"Sejak masuk sudah dalam kondisi agak kritis, namun, dalam perjalanannya didapatkan perburukan. Karena masuk sudah dengan multi trauma, kemudian ada pendarahan di organ dalam," tandasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Tidak Ada Korban Jiwa Buntut Ledakan di Semen Padang Hospital, 102 Pasien Dievakuasi

Tidak Ada Korban Jiwa Buntut Ledakan di Semen Padang Hospital, 102 Pasien Dievakuasi

Sebanyak 102 pasien dievakuasi usai ledakan besar di Semen Padang Hospital

Baca Selengkapnya
Kesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS

Kesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal

Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal

Seorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.

Baca Selengkapnya
Satu Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Alami Pendarahan Otak

Satu Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Alami Pendarahan Otak

Korban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.

Baca Selengkapnya
Mengeluh Tubuh Lemas, Petugas Pemilu di Kediri Meninggal Usai Sempat Dirawat di Rumah Sakit

Mengeluh Tubuh Lemas, Petugas Pemilu di Kediri Meninggal Usai Sempat Dirawat di Rumah Sakit

Petugas KPPS itu sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dengan keluhan anggota tubuhnya lemas.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Petugas KPPS di Kebon Kacang, Tewas Kecelakaan saat Antar Surat Suara ke GOR Tanah Abang

Perjuangan Petugas KPPS di Kebon Kacang, Tewas Kecelakaan saat Antar Surat Suara ke GOR Tanah Abang

Korban meninggal setelah sepeda motor bermuatan logistik yang dikendarai menabrak trotoar.

Baca Selengkapnya
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa

Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa

Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.

Baca Selengkapnya