Merdeka.com - Pengelola jalan tol masih melakukan perbaikan pasca longsornya badan jalan di Tol Cikopo - Palimanan (Cipali) di jalur A Cikopo - Palimanan, Kilometer 79.800, di kampung Citenjo, Desa Cimahi, Kecamatan Campaka, Purwakarta, Jawa Barat. Pembatas jalan sepanjang 500 meter dipasang menggunakan barier serta rambu peringatan.

Kondisi jalan tidak diperbolehkan dilintasi kendaraan lantaran cukup membahayakan. PT. Lintas Marga Sedaya bekerja sama dengan Kepolisian berencana melakukan pengalihan arus di sekitar titik ambles.

Selain itu pengelola jalan tol mempersipkan jalur darurat sepanjang 237 Meter yang dibangun di bagian median tengah dan saat ini pengerjaannya dalam proses pengecoran. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan volume kendaraan dari arah Jakarta menuju Cirebon saat libur Natal dan Tahun Baru.

"Di lajur satu akan kita tutup kemudian kita akan pergunakan lajur yang emergency road atau lajur yang baru. Kami pastikan tidak akan mengganggu arus karena tetap ada dua lajur yang kita pakai. Jadi satu lajur tadi kita tutup kita pergunakan lajur yang baru ke arah median tengah. panjangnya 237 meter," kata Panit PJR Tol Cipali Iptu Heri Pranata. Selasa (20/12).

PT. Lintas Marga Sedaya (LMS) menyatakan, longsor di ruas tol Cipali karena faktor alam diantaranya tingginya curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini. Dalam pernyataan resmi melalui surat elektronik, Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya, Hudaya Arryanto menyatakan pihaknya telah melakukan pemeliharaan di tiap titik untuk memastikan jalan aman dilintasi.

"Dengan adanya curah hujan dengan intensitas tinggi pada beberapa minggu terakhir di wilayah sepanjang koridor jalan tol Cipali, PT LMS semakin meningkatkan kegiatan pemeliharaan jalan agar kondisi jalan tol tetap aman dan nyaman bagi penggunanya," ujar Hudaya.

Kegiatan pemeliharaan berupa menambal dan melakukan pelapisan ulang lubang-lubang di ruas jalan berbayar itu. Sementara untuk lereng timbunan yang mengalami gerusan, dilakukan pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan tingkat permasalahannya. Umumnya cukup dengan perbaikan aliran drainase jalan dan perapihan kembali lereng, namun terdapat juga lokasi yang memerlukan jenis perbaikan yang lebih besar.

"Bahu jalan dan sebagian lajur lambat arah Cirebon ditutup demi keamanan pengguna jalan selama proses perbaikan lereng, dan telah dipasang rambu lalu lintas dan traffic cone. Arus lalu lintas di lokasi relatif tidak terganggu dan tidak terjadi antrean," katanya.

Untuk antisipasi lonjakan lalu lintas natal/tahun baru, telah dilakukan pelebaran perkerasan jalan pada median jalan sepanjang sekitar 200 meter sebelum dan sesudah jembatan Cilandak, agar tetap tersedia dua lajur lalu lintas arah ke Cirebon.

"Lajur pelebaran akan mulai difungsikan sebagai lajur tambahan saat pelayanan arus mudik atau balik pada masa liburan Natal dan Tahun Baru," imbuhnya.