Merdeka.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng menyatakan lokawisata air terjun Grojogan Sewu yang terletak di kaki Gunung Lawu, Karanganyar bakal dibuka secara bertahap. Pembatasan pengunjung dibatasi 30 persen dan wajib menerapkan protokol kesehatan sebagai bagian kenormalan baru di masa pandemi.

"Hanya 180 orang pengunjung yang boleh masuk. Pertimbangan pembatasan pengunjung berdasar jumlah rata-rata setiap hari yang datang, dan juga dari total kapasitas dan ruang lingkup usaha di sana yang diisi 20 zona usaha," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng, Darmanto saat dikonfirmasi, Selasa (30/6).

Saat ini, pihaknya sedang mengecek ulang kesiapan sarana dan prasarana serta kelengkapan protokol kesehatan yang diberlakukan di kawasan Grojogan Sewu.

"Jika menilik instruksi dari Menteri LHK, sejumlah taman wisata alam memang bisa dibuka dengan mengacu aturan new normal. Paling siap menghadapi new normal itu baru di Grojogan Sewu. Kita sedang upayakan," ujarnya.

Pengelola Grojogan Sewu diminta memantau para pengunjung untuk memonitor perkembangan dengan memasang sejumlah papan berisi anjuran pencegahan covid-19. Selain itu lokasi wisata juga wajib menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer dan petugas mengatur pengunjung agar supaya tidak berdesakan.

"Jadi bila pengunjung ada indikasi berkerumun ada petugas yang datang memperingatkan begitu dengan pengeras suara. Kalau kondisinya semakin membaik, maka wisatawannya ditambah 50 persen. Kita akan evaluasi setiap minggu," terangnya.

Terkait dua taman wisata alam di Jawa Tengah seperti pemandian air hangat Guci Tegal dan Dieng, saat ini belum mendapat persetujuan dari masing-masing bupatinya sebagai ketua gugus tugas covid-19.

"Guci dan Dieng rekomnya belum turun dari bupati. Yang sudah turun baru dari Bupati Karanganyar untuk merekomendasikan Grojogan Sewu dibuka untuk new normal," ungkapnya.