Lewat bahasa sansekerta, Guntur minta Soekarnois bersatu menangkan Puti
Merdeka.com - Pencalonan Puti Guntur Soekarno memiliki dampak yang besar di kalangan masyarakat Jawa Timur. Putra Soekarno, Mohammad Guntur Soekarno Putra turun secara langsung untuk menyerukan kemenangan bagi pasangan calon (paslon) nomor urut dua.
"Saya minta jangan lengah, karena banyak pihak-pihak yang menghendaki pilkada Jawa Timur tidak berjalan sukses," kata Guntur Soekarno Putra dengan nada suara lantang dan serak di Grand City, Surabaya, Sabtu (12/5).
Untuk itu, ujar Guntur, dalam penghadapi pilkada ini semua orang harus bekerjasama untuk mengamankan proses pilkada. Yang lebih penting, lanjut dia, habisi provokator-provokator yang ingin menjadikan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur bermasalah. Segera bergandeng tangan untuk memenangkan pasangan calon nomor urut dua, karena paslon nomor urut dua merupakan cerminan bagaimana nasionalis dan Islam bersatu untuk memimpin Jawa Timur.
Islam dan Nasionalis, ungkap Putra Sulung Bung Karno ini, memiliki sejarah yang sangat panjang. Bersatunya kedua kekuatan ini mencerminkan kebesaran negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Untuk itu, antara Islam dan Nasionalis sebenarnya kekuatan yang sangat besar jika melaksanakan komitmen bersama untuk berjuang.
"Jangan mau dipecah antara Islam dan Nasionalis," tegas Guntur.
Persatuan Islam dan Nasionalis ini, papar Guntur, saat ini tercipta pada pasangan calon nomor dua, yakni adanya keberadaan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dengan Puti Guntur Soekarno yang mewakili nasionalis. Mereka bersatu untuk berjuang dan membuat Jawa Timur menjadi lebih baik.
"Paslon nomor dua ini ditandai dengan adanya Gus Ipul dan anakku Puti. Keduanya memberi gambaran adanya kekuatan nasionalis dan Islam," jelas dia.
Sebagai upaya untuk membangkitkan persatuan kedua golongan ini, Guntur mengaku sengaja mengadakan acara ini dengan tujuan untuk mengetes, apakah betul-betul sudah bersatu dan seberapa besar kekuatannya. Untuk membangkitkan suara soekarnois, Guntur juga mengutarakan falsafah dari bahasa sansekerta ‘Karnanye Evani Karaste Tema Palaysia Kardatanya’ yang memiliki arti, kerjakan tugasmu tanpa menghitung untung dan ruginya.
Falsafah ini ditegaskan Guntur menjadi sebuah intruksi supaya Barisan Soekarno melaksanakan tugas untuk memenangkan paslon nomor urut dua pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang. Ia minta supaya penggemar Soekarno melaksanakan tugas dan maju terus menerus tanpa mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang diperoleh.
"Laksanakan tugasmu tanggal 27 Juni tanpa menghitung untung dan rugi. Maju terus pantang mundur, sekali lagi jangan pikirkan keuntungan dan kerugian," pesan dia.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meninggal di Usia Muda, Begini Perjuangan Lettu Soejitno Anak Bupati Tuban Melawan Musuh Masyarakat
Ia tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca SelengkapnyaPulang Kampung, Prabowo: Kapan Lagi Ada Putra Minahasa Masuk Istana
Prabowo Subianto mengajak masyarakat Minahasa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok Perwira Marinir TNI AL ini Mirip Banget Prabowo Muda, Sang Menhan Sampai Mengakuinya
Begini momen Prabowo Subianto jumpa Perwira Marinir TNI AL yang wajahnya mirip dengannya waktu muda.
Baca SelengkapnyaJadi Calon Mantu Kesayangan, Aksi Pria Ini Akrabi Orang Tua Kekasih Jadi Sorotan
Beberapa bukti interaksi manis orang tua dan kekasihnya ini jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaTKN Minta Bawaslu Turun Tangan soal Isu Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran
Mereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaSosok Kiai Hasyim Pendiri NU Bojonegoro, Perintahkan Anaknya Menikahi Perempuan Kota demi Syiarkan Ajaran Aswaja
Keilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca SelengkapnyaPangkat Lebih tinggi, Sikap Istri Perwira Polwan ke Suami Bintara Polri di Depan Kapolres Jadi Sorotan
Di hadapan Kapolres, polwan tersebut mengundang sang suami yang merupakan Bintara.
Baca SelengkapnyaPotret Airlangga Duduk Sebelah Bamsoet saat Rapat di Tengah Isu Munas Golkar
Airlangga terlihat duduk di sebelah Bamsoet di tengah isu Munas Golkar.
Baca Selengkapnya