Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lestari Alam Kaltim di Tengah Rencana Pemindahan Ibu Kota

Lestari Alam Kaltim di Tengah Rencana Pemindahan Ibu Kota Presiden Jokowi meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah memastikan memindah ibu kota RI ke Kalimantan. Kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pun sudah rampung 100 persen. Opsinya, ada Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Di kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur misalnya. Sebelumnya, pernah ditinjau langsung Presiden Joko Widodo, Selasa (7/5) lalu. Rencananya, keputusan penetapan ibu kota RI baru, akan disampaikan bulan ini.

Pemerintah memerlukan areal seluas tidak kurang 40.000 hektare, dengan estimasi biaya Rp 466 triliun, untuk membangun fasilitas di lokasi ibu kota RI yang baru nanti. Targetnya, pembangunan kawasan baru ibu kota RI yang baru itu dimulai 2021, dan proses pemindahan mulai tahun 2024. Diperkirakan, bakal ada 1,5 juta Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Jakarta, yang akan berkantor di ibu kota RI yang baru nantinya.

Wagub Kalimantan Timur Hadi Mulyadi kepada wartawan di Samarinda, Rabu (31/7) lalu mengatakan, Pemprov Kaltim mengajukan 2 wilayah di Kaltim, sebagai calon ibu kota RI yang baru. Keduanya adalah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di Samboja, dan kawasan Sotek, di Penajam Paser Utara (PPU). Lantas, seperti apa wajah Tahura Bukit Soeharto saat ini?

Hutan alam Bukit Soeharto ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam pada 20 Mei 1991, berdasarkan SK Menhut No 270/Kpts-II/1991. Saat itu, luasannya mencapai kurang lebih 61.850 hektare, meliputi 2 wilayah di Kutai Kartanegara dan PPU.

Lokasi Tahura Bukit Soeharto berada di sekitar pertengahan akses poros jalan negara Kota Samarinda menuju Kota Balikpapan yang berjarak sekitar 115 kilometer, dengan jarak tempuh 2,5-3 jam perjalanan. Kiri kanan jalan, berdiri ragam jenis pepohonan tinggi khas hutan tropis Kalimantan.

Tahura Bukit Soeharto menyimpan banyak potensi flora dan fauna. Banyak jenis tumbuhan langka tumbuh di dalam hutan. Habitat satwa liar mulai Beruang Madu (Helarctros malayanus), hingga Trenggiling (Manis Javanica). Bahkan kini, sebagian kawasan hutan seluas 1.850 hektare jadi habitat orang utan Kalimantan Timur (Pongo Pygmaeus Morio) untuk kepentingan rehabilitasi orang utan di bawah yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Lestari.

Masih bicara hutan, ada sekitar 20.271 hektare di Tahura, dikelola menjadi kawasan hutan untuk keperluan penelitian dan pendidikan, milik Universitas Mulawarman, sebagai universitas negeri terbesar di Kalimantan Timur.

Samboja yang memiliki luasan wilayah 1,04 juta kilometer persegi itu, juga punya tempat hutan wisata, yang dikelola PT Inhutani, berjarak sekitar 1,5 jam dari Samarinda. Namanya, Bukit Bangkirai. Dengan ragam fasilitasnya, kita bisa melihat langsung keindahan hutan alami khas tropis, di Kalimantan.

Seiring berjalannya waktu, kawasan Tahura Bukit Soeharto mulai dibangun rumah penduduk, dari ragam latar belakang sosial ekonomi dan etnis. Di antaranya, mulai dari aktivitas perkebunan, pembangunan tempat ibadah, warung makan, berdiri di kawasan areal Tahura. Memang, kawasan itu menjadi salah satu primadona pengguna jalan, baik dari Samarinda menuju ke Balikpapan maupun sebaliknya, untuk melepas penat.

Di sisi lain, kehadiran bangunan di kiri kanan jalan, mengancam ekosistem di dalam Tahura itu sendiri, yang sejatinya mesti dijaga agar tetap lestari. Tidak terhindarkan lagi. Bangunan-bangunan itu sendiri masih eksis sampai dengan saat ini.

Kondisi terkini Tahura Bukit Soeharto, bisa dikatakan semakin memprihatinkan. Memang apabila melintas di Tahura, kiri kanan jalan, begitu rindang pepohonan. Namun ulah pihak tidak bertanggung jawab terbilang berani. Di bagian dalam hutan, ada saja aktivitas ladang masyarakat, yang bahkan mengancam eksostensi hutan yang menjadi tempat rehabilitasi dan reintroduksi orang utan.

Tidak jarang terlihat asap dari dalam areal hutan yang sengaja dibakar. Bahkan di pinggir jalan kiri dan kanan di beberapa titik sepanjang Samarinda dan Balikpapan, beberapa kali terlihat semak yang terbakar, mengancam pepohonan.

Tidak kalah memprihatinkan, adanya aktivitas tambang batubara ilegal di dalam areal hutan Tahura, terbilang meresahkan. Deru mesin alat berat, tepergok petugas tim gabungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Beberapa pelakunya, berhasil ditangkap, dan diproses hukum penyidik KLHK dan kepolisian.

Lokasi Samboja, khususnya kawasan Tahura Bukit Soeharto, memang begitu strategis karena berada di tengah 2 kota besar di Kalimantan Timur, Balikpapan dan Samarinda. Akses kedua kota itu pun, bakal lebih dipermudah dan semakin cepat, dengan pembangunan Tol Kalimantan pertama sepanjang 99 kilometer, yang masih dalam proses pembangunan sampai saat ini.

Kota Samarinda sebagai pusat pemerintahan provinsi Kalimantan Timur. Meski hanya memiliki Sungai Mahakam yang bermuara ke laut, kehadiran pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) di Palaran memudahkan bongkar muat barang. Ditambah lagi dengan kehadiran Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto dengan panjang runway 2.250 m dan kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun, juga dengan trafik penumpang rata-rata 4.000 orang, berpotensi semakin menggeliatkan perekonomian di ibu kota provinsi itu.

Terlebih lagi kota Balikpapan, juga memiliki Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan bertaraf internasional dengan luas terminal 110 meter persegi berkapasitas 10 juta penumpang per tahun, dan juga pelabuhan TPK Kariangau, serta pelabuhan kapal laut Semayang.

Gubernur Kaltim Isran Noor dalam satu kesempatan memastikan kesiapan wilayahnya menjadi ibu kota RI yang baru menggantikan Jakarta. Isran pun kerap menyebut, tidak ada lobi yang dia lakukan agar pilihan pemerintahan di Jakarta, jatuh kepada Kaltim.

"Tidak ada (upaya mendekati pemerintah pusat). Itu urusan negara, pemerintah pusat, dan urusan bangsa. Kalau katanya di sini, kita bantu apa. Kita tidak bisa menentukan, karena itu urusan negara," kata Isran Noor kepada merdeka.com, Senin (15/7).

Pada Rabu (31/7) lalu, Isran juga mengungkapkan Pemprov melakukan presentasi di Bappenas, terkait kesiapan Kalimantan Timur, apabila terpilih menjadi ibu kota baru. "Tanggal 5 diminta presentasi oleh Bappenas. Isinya, terkait dengan kesiapan masyarakat, dan pemerintah Kalimantan Timur," kata Isran.

Isran menerangkan, hal lain yang akan dipresentasikan di hadapan Bappenas adalah soal lingkungan, hingga kondisi keamanan dan ketertiban di Kalimantan Timur. Soal teknisnya, data sudah disampaikan ke Bappenas. Soal kesiapan Kaltim, dimanapun ibukota dipindahkan, termasuk di Kaltim, kita pasti siap. Pemerintah dan rakyat pasti siap," ujar Isran.

Lantas, bagaimana Isran menjawab sekaligus menjamin soal keraguan masyarakat terkait kelestarian Tahura Bukit Soeharto, yang masuk di wilayah Kutai Kartanegara? "Keraguan itu biasa, ada di mana-mana," pungkas Isran.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luas Wilayah Ibu Kota Baru 256.000 Hektare, Kepala Otorita IKN: 65 Persennya Hutan Hujan Tropis

Luas Wilayah Ibu Kota Baru 256.000 Hektare, Kepala Otorita IKN: 65 Persennya Hutan Hujan Tropis

Kawasan MHHT nantinya akan memiliki 109 spesies pohon khas ekosistem hutan hujan tropis dengan keragaman hayati yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
HP Wanita Ini Jatuh ke Tepi Laut Hutan Mangrove yang Diduga Ada Buayanya, Begini Kronologinya yang Bikin Elus Dada

HP Wanita Ini Jatuh ke Tepi Laut Hutan Mangrove yang Diduga Ada Buayanya, Begini Kronologinya yang Bikin Elus Dada

Niatnya ingin mengabadikan momen liburan, namun HP wanita ini malah jatuh ke tepi laut hutan magrove di Bontang.

Baca Selengkapnya
Pernah Terkenal di Masa Presiden Soeharto, Taman Wisata di Tengah Hutan Jati Blora Kini Terbengkalai

Pernah Terkenal di Masa Presiden Soeharto, Taman Wisata di Tengah Hutan Jati Blora Kini Terbengkalai

Sebenarnya ada wacana bahwa tempat wisata ini akan dihidupkan lagi. Namun hingga sekarang wacana itu belum terealisasi.

Baca Selengkapnya
Menengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia

Menengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia

Buah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.

Baca Selengkapnya
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu

Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu

Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas

Baca Selengkapnya
Hanya Ada di Kalimantan, Inilah Hewan yang Punya Wujud Mirip Naga

Hanya Ada di Kalimantan, Inilah Hewan yang Punya Wujud Mirip Naga

Mengungkap misteri Lanthanotus borneensis, biawak langka tanpa telinga di hutan hujan dataran rendah Kalimantan.

Baca Selengkapnya