Lempengan batu di Mojokerto diperkirakan berusia 2-5 juta tahun
Merdeka.com - Struktur lempengan batu ternyata menyerupai candi, yang ditemukan warga Desa Begagan Limo, Kecamatan Gondang, Mojokerto, Jatim, dipastikan bukan situs. Kepastian itu setelah tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, meneliti bebaruan tersebut dan menyatakan itu fenomena alam biasa yang sejak sekitar 2-5 juta tahun lalu.
"Bahwa sebenarnya singkapan batuan yang tampak pasca banjir dan longsor di Begagan Limo itu, merupakan fenomena alam biasa," kata Agung Vidi, Staf BPCB Jawa Timur, Rabu (12/4).
Lempengan batu di Mojokerto ©2017 merdeka.com/BudiMenurut Agung, dari segi geologi, wilayah Kecamatan Gondang termasuk dalam zona kendeng bagian timur, endapan kenozoikum akhir, umur pliatosen-pliatosen.
"Zona itu diperkirakan berumur kurang lebih 2-5 juta tahun lalu," jelasnya.
Agung menambahkan, dilihat dari jenis, batuannya batu pasir berlapis napalan, batu pasir gampingan, perlapisan napal pasiran.
"Kejadian ini juga pernah booming di daerah Sidomulyo, Purworejo, Jawa Tengah. Jadi intinya, lokasi di Desa Begagan Limo, bukanlah hasil budaya manusia, itu terbentuk karena alam," terangnya.
Soal kenapa bisa terbuka, itu karena kontak antara clay dan bedrocknya itu ada media yang jadi bidang gelincir longsoran.
"Jadi intinya bahwa struktur itu terbentuk secara alam, bukan situs kuno seperti yang dipercayai warga setempat," pungkas Agung.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat menemukan lempengan batu tertanya menyerupai candi, di bukit Asmoro, lereng Gunung Anjasmoro, Desa Begagan Limo, Kecamatan Gondang, pasca terjadi longsoran bukit, sekitar 2 minggu lalu. Tumpukan lempengan batu disepanjang aliran sungai Watu Piring ini, dipercaya warga Desa Begagan Limo merupakan situs sebelum zaman Majapahit.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri
Saat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca SelengkapnyaDi Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian
Di puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaBikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaHeboh Panwascam Kranggan Kota Mojokerto Ramai-Ramai Mundur 14 Hari Jelang Pemilu, Ternyata Ini Sebabnya
Total yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca SelengkapnyaMabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta
Saat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaAntisipasi Terjebak Kemacetan, Ini Puncak Arus Mudik Lebaran 2024
Kementerian Perhubungan memprediksi 193,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaLapas Gorontalo Banjir, Begini Penampakannya
Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca Selengkapnya