Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lemhanas Sebut Indeks Ketahanan Nasional Indonesia Cukup Tangguh

Lemhanas Sebut Indeks Ketahanan Nasional Indonesia Cukup Tangguh Konpers di Lemhanas RI. ©2019 Liputan6.com

Merdeka.com - Kepala Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional (Labkurtannas) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Dadan Umar Daihani mengatakan bahwa ketahanan Indonesia cukup tangguh. Menurutnya, indeks ketahanan politik nasional berada dalam kondisi cukup baik.

"Ternyata hasil pengukuran kita bahwa ketahanan nasional itu sekarang dalam kondisi cukup tangguh, artinya apa? Itu berarti berbagai dinamika itu dapat diatasi dengan baik," tutur Dadan dalam Konferensi Pers "Menyikapi Situasi Terkini Setelah Pemilihan Umum 2019 dari Perspektif Ketahanan Nasional" di Gedung Astagatra, Lemhannas RI, Selasa (23/4).

Menurut Dadan, indeks ketahanan nasional dibagi dalam lima tingkatan, yaitu paling bawah rawan, kurang tangguh, cukup tangguh, tangguh, dan sangat tangguh. Indeks secara keseluruhan itu diperoleh berdasarkan empat dari lima gatra ketahanan nasional Indonesia, yaitu indeks ketahanan politik, ekonomi, ideologi, dan sosial budaya.

"Dari sudut ukur kita, ketahanan gatra politik cukup tangguh. Artinya dinamika ini oleh katakanlah kegiatan politik atau sistem politik di Indonesia stabil," paparnya.

Kemudian indeks ketahanan nasional yang diukur oleh Labkurtannas ialah ketahanan ekonomi. Ketahanan ekonomi menurut hasil temuan berada di posisi cukup tangguh. Hal ini bermakna bahwa pasca-Pemilu 2019, kondisi ekonomi Indonesia cukup stabil.

"Dari hasil pengukuran kita terlihat lagi bahwa secara nasional itu adalah cukup tangguh," ujar Dadan.

Dalam gatra ekonomi menggunakan beberapa variabel utama, yaitu tingkat kemiskinan dan indeks gini atau ketimpangan. Secara nasional tingkat kemiskinan secara nasional berada dalam tahap aman, artinya tidak membahayakan bagi stabilitas nasional. Meskipun begitu, Dadan mengatakan, bahwa di beberapa daerah masih ada tingkat kemiskinan yang di atas 10 persen.

"Secara provinsi memang ada yang sangat tangguh, artinya di bawah 10 persen ada juga di atas, tapi secara umum cukup tangguh," jelasnya.

Variabel selanjutnya ialah rasio gini sebagai alat ukur ketimpangan di suatu negara. Dadan menginformasikan bahwa disparitas pendapatan masih banyak ditemui di negeri ini.

"Selanjutnya gini ratio, karena kita sendiri ingin membikin negara adil dan makmur, tapi disparitas masih ada, nah ini menjadi PR bagi kita," katanya.

Indeks ketahanan selanjutnya ialah ideologi yang menurut temuan Dadan sedang kurang tangguh.

"Ukuran dari indeks nasional dari gatra ideolog ini, itu unfortunately sedang kurang tangguh. Artinya justru kegaduhan-kegaduhan itu bisa muncul itu karena gatra ideologi kita sedang kurang tangguh," kata Dadan.

Labkurtannas menggunakan empat variabel utama dalam mengukur indeks ketahanan ideologi tersebut, yakni toleransi, frekuensi dialog antar-umat beragama, frekuensi konflik, dan intensitas konflik fisik massa.

Indeks ketahanan terakhir ialah sosial dan budaya. Sama seperti indeks ketahanan ideologi, sosial budaya juga saat ini sedang kurang tangguh.

"Dari sosial budaya dalam kondisi kurang tangguh, dari lima gatra memang ada dua yang kurang tangguh. Pertama ideologi dan yang kedua sosial budaya dan ini sebenarnya merupakan dasar konsensus berdirinya sebuah negara," tutur Dadan.

Indeks ketahanan sosial budaya ini ditinjau dari beberapa variabel utama, seperti rata-rata lama pendidikan, jumlah konflik antar-aparat pemerintah, serta narkoba.

Menurut Dadan, faktor banyaknya masyarakat yang menelan bulat-bulat berita mentah ialah salah satunya disebabkan karena rendahnya sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat Indonesia. Masyarakat cenderung mencari pembenaran dari pada kebenaran dengan menelan informasi yang sesuai dengan pendapatnya.

Narkoba juga menjadi konsen tersendiri sebagai variabel dari gatra sosial budaya.

"Saya tidak tahu apakah ini relevan atau tidak, tapi ini menjadi PR bagi kita karena penetrasi luar terhadap narkoba itu mesti kita bendung," tandasnya.

Reporter: Yopi Makdori

Sumber: Liputan6.com

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada

Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada

Pemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Mentan menyebut ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Ungkap Masyarakat Nilai Kondisi Ekonomi dan Penegakan Hukum Baik

Survei Indikator Ungkap Masyarakat Nilai Kondisi Ekonomi dan Penegakan Hukum Baik

Survei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024

Kumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024

Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik

7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik

Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya