Merdeka.com - Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Polisi Agung Sabar Santoso menegaskan simulasi pengamanan ledakan bom terjadi di ruang pelatihan sekuriti Universitas Haluoleo Kendari. Polisi sampai saat ini masih mendalami penyebab pasti ledakan itu.

"Tim Gegana Brimob Polda masih menyelidikinya," kata Agung di lokasi kejadian, Kendari, Selasa (29/3).

Seperti diberitakan Antara. Agung menuturkan, bom berupa granat yang menewaskan empat orang peserta pelatihan, termasuk satu anggota Gegana Brimob Polda Sultra itu meledak saat pelatih hendak memperagakan cara-cara menjinakkan bom.

Menurut Agung, pelatihan bagi sekuriti Universitas Haluoleo Kendari tersebut direncanakan akan berlangsung selama dua minggu. Namun, baru seminggu proses pelatihan telah terjadi musibah tragis yang menewaskan empat orang.

Kejadian nahas tersebut, kata dia, terjadi setelah satu minggu dari dua minggu jadwal pelaksanaan pelatihan yang direncanakan.

"Kami jajaran Polda Sultra bersama Universitas Haluole sangat berduka atas musibah ini," ujarnya.