Lawan radikalisme, perguruan tinggi se-Indonesia akan gelar aksi kebangsaan
Merdeka.com - Perguruan tinggi se-Indonesia akan menggelar aksi kebangsaan melawan radikalisme secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 28 Oktober 2017 mendatang. Aksi ini akan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda.
Panitia pengarah (steering committee) Maruarar Siahaan mengatakan, aksi tersebut merupakan hasil rekomendasi Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi Se-Indonesia tanggal 25-26 September 2016 di Bali.
"Gelaran acara dalam bentuk kuliah akbar dan orasi kebangsaan, serta pembacaan Deklarasi Perguruan Tinggi melawan radikalisme, rencananya akan dilakukan di 350 kabupaten/kota pada 34 propinsi dengan melibatkan 4,5 juta peserta," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/10).
Dia menjelaskan, aksi ini akan diikuti pimpinan perguruan tinggi dan civitas akademika baik mahasiswa, dosen, serta staf di perguruan tinggi. Acara ini bertujuan untuk menjaga Indonesia dari isu SARA, kebencian, fitnah dan adu domba, berkomitmen menjaga Kebhinekaan, Pancasila dan NKRI.
"Tujuan strategis dari acara ini yaitu, pertama, mempertegas sikap perguruan tinggi se-Indonesia bersama civitas akademika di masing-masing kampus untuk melawan radikalisme dan intoleransi," terangnya.
Maruarar menambahkan, aksi ini rencananya akan diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas) dan Lapangan Banten, Jakarta. Sementara di daerah daerah lainnya dilakukan dengan pilihan tempat yang disesuaikan dengan kondisi objektif dan subjektif masing masing wilayah.
"Diharapkan kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ini, dapat menjadi spirit bagi kalangan pemuda mahasiswa di perguruan tinggi untuk merevitalisasi kembali nilai-nilai dan semangat Sumpah Pemuda," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Perintahkan Mendikbudristek Tambah Anggaran Riset: Presiden Akan Datang Pasti Melanjutkan
Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Semburan Doa dari Anak Muda di Malang untuk Kelancaran Pemilu 2024
Belakangan ini, politik nasional terasa sangat mengabaikan kepentingan rakyat dan kemakmuran bersama.
Baca SelengkapnyaPengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaIstana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaJokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnya