Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lantik Sejumlah Pejabat, Gubernur Riau Dinilai Butuh Gerak Cepat Atasi Persoalan

Lantik Sejumlah Pejabat, Gubernur Riau Dinilai Butuh Gerak Cepat Atasi Persoalan Pelantikan Gubernur Riau. ©2020 Merdeka.com/Abdullah Sani

Merdeka.com - Pelantikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau ramai jadi perbincangan. Hal ini lantaran masuknya beberapa nama yang merupakan keluarga Gubernur Riau Syamsuar, dan juga Sekda Riau Yan Prana Jaya Indra Rasyid.

Sejumlah tokoh masyarakat Riau menilai hal itu merupakan suatu kebijakan wajar, sepanjang semua persyaratan dan kompetensi para pejabat sesuai aturan dan prosedur.

Wakil Ketua Komite Tetap Infrastruktur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat yang juga asli Riau, Bismar Rambah mengatakan, Syamsuar tengah mengejar target capaiannya untuk membangun Riau.

"Bukan bermaksud ikut campur dalam persoalan itu. Tapi sebagai orang Riau, kita tergolong paham dengan apa yang terjadi di Riau 10 tahun belakangan ini," kata Bismar kepada wartawan, Rabu (15/1).

Menurut Bismar, selama 10 tahun belakangan progres pembangunan di Riau tersengal-sengal lantaran pimpinannya berhadapan dengan ragam persoalan. Tumpukan persoalan ini kemudian dipikul Syamsuar sebagai gubernur terpilih periode 2019-2024.

"Sepuluh tahun terakhir gubernurnya berganti di tengah jalan. Ini menjadi salah satu persoalan yang membuat program pembangunan tidak optimal," ujar pria berusia 60 tahun ini.

Setelah Pilkada Riau, kata Bismar, Syamsuar melanjutkan estafet pembangunan. Langkahnya untuk segera menunjukkan kinerja juga dinilai tidak mulus lantaran setahun kepemimpinannya, dia memakai program dan penganggaran gubernur sebelumnya.

"Praktis dia cuma punya waktu tersisa 4 tahun lagi," paparnya.

Politikus senior Golkar Riau ini menambahkan, di sisa waktu yang ada Syamsuar harus bergerak cepat. Sebab di zamannya saat ini, Syamsuar dibatasi waktu dan segunung persoalan sebelumnya.

Untuk ini, Syamsuar butuh perwira lapangan di Pemprov Riau yang andal, paham dengan selera dia dan loyal. Dan di posisi tertentu, dia butuh orang yang dekat dan paham dengan kinerjanya untuk membangun. Lantaran yang dia butuhkan lebih dari 600 orang, tentu mencari ini bukan perkara mudah.

"Kalau kemudian masuk kerabatnya di antara orang sebanyak itu, saya rasa itu bukan masalah. Saya yakin Syamsuar enggak mau konyol. Dia pasti sudah mempertimbangkan semua itu, termasuk membincangkannya dengan wakil," jelasnya.

Sebab bukan kali ini syamsuar menjadi pejabat. Sebelumnya Syamsuar menjadi Bupati Siak selama 2 priode dan sangat harmonis dengan wakilnya.

"Jarang terjadi bupati maju lagi bersama wakilnya yang lama di periode kedua, Syamsuar melakukan itu," tutur Bismar.

Bismar mengajak masyarakat dan para tokoh masyarakat membicarakan hal-hal strategis dan besar demi kemajuan daerah Riau.

"Jangan yang remeh temeh. Dukung langkah besar yang sedang dilakukan dua pemimpin kita. Biar potensi besar yang ada di Riau bisa tergarap maksimal. Ingat Riau ini sangat strategis," ucapnya.

Sementara itu, mantan Rektor Universitas Riau Profesor Ashaluddin Jalil justru mengatakan Syamsuar sudah kehilangan dua tahun masa jabatannya. Karena selama ini, pejabat sebelumnya yang menyusun program.

"Artinya yang dia jalankan program orang lain. Padahal program besar dia sudah ada. Mulai dari Riau Green, pertanian mandiri, desa mandiri, sudah ada," kata Ashaluddin.

Dia menyebutkan, sebagai seseorang yang profesional, Syamsuar harus bekerja keras mengejar ketertinggalan. Untuk itulah dia butuh orang-orang yang dipercaya dan tangguh.

Ashaluddin yang sering menjadi panitia seleksi pejabat eselon II Pemprov Riau ini menilai, secara regulasi tidak ada aturan yang dilanggar oleh pejabat yang dilantik tersebut.

"Dan secara statusnya sebagai pegawai negara, kerabatnya itu juga kan punya hak untuk berkarir," terangnya.

Guru Besar Fisip Universitas Riau ini melihat, pelantikan kerabat Gubernur dan Sekda Riau hanya sebagai pejabat eselon IV dan III. Karena secara aturan, kedua eselon ini masih pelaksana alias menjalankan perintah atasan, dan bukan pemegang kebijakan.

"Pejabat eselon IV itu kan 80 persen teknis 20 persen kebijakan. Beda kalau yang dilantik itu pejabat eselon II," katanya.

Dia mengatakan, ada kepentingan yang jauh lebih besar yang ingin diwujudkan oleh Syamsuar untuk Riau. Karena itu, Syamsuar butuh orang-orang yang energik dan bisa dipercaya.

"Semua pejabat yang dilantik itu kan meneken fakta integritas. Kalau kemudian kerabatnya itu melempem dalam perjalanannya, saya yakin Syamsuar enggak mau ambil resiko, dia enggak mau keberadaan kerabatnya itu jadi bumerang, pasti di-out-kan. Lihat saja setahun ke depan," katanya.

Dia meminta agar Gubernur Riau dikritik secara kinerja dan perkembangan pembangunan daerah Riau. Dia mencontohkan, seperti permasalahan banjir dan kebakaran lahan.

Menurutnya, saat ini Riau butuh ide-ide kreatif dan cemerlang. Ada baiknya diperbanyak diskusi untuk menghasilkan ide-ide yang bernas untuk kemudian disampaikan kepada pemimpin Riau.

"Misalnya soal banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi langganan Riau," terangnya.

Sementara mantan Ketua DPRD Riau Chaidir mengatakan, tidak hilang hak individual seseorang untuk berkarier jika kerabatnya kebetulan jadi pejabat.

"Sepanjang kepangkatan dan SDM (Sumber Daya Manusia) nya memang cukup untuk itu," ungkapnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Diperiksa Polisi Sebagai Saksi Kasus Dugaan Perekrutan Honorer

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Diperiksa Polisi Sebagai Saksi Kasus Dugaan Perekrutan Honorer

"Ada 13-14 pertanyaan lah. Pemeriksaan paling efektif sekitar 3 jam. Lamanya karena hanya berdiskusi perkembangan situasi," ujar Ansar.

Baca Selengkapnya
Barisan Pemuda Riau Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Barisan Pemuda Riau Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Pemuda memiliki peran penting pembangunan bangsa dan negara

Baca Selengkapnya
Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN

Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN

FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.

Baca Selengkapnya
Ketua Dewan Pengarah TKD 02 Riau Syamsuar Targetkan Prabowo-Gibran Raih Suara di Atas 50 Persen

Ketua Dewan Pengarah TKD 02 Riau Syamsuar Targetkan Prabowo-Gibran Raih Suara di Atas 50 Persen

Syamsuar mengklaim persentase kemenangan pasangan calon presiden Prabowo-Gibran di Riau saat ini telah mencapai 48 persen.

Baca Selengkapnya
Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan

Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan

Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak Komjen Rudy, Pati Non Akpol Bersinar Sejak Perwira Hingga Raih Bintang Tiga

Rekam Jejak Komjen Rudy, Pati Non Akpol Bersinar Sejak Perwira Hingga Raih Bintang Tiga

Berikut rekam jejak Komjen Rudy Heriyanto hingga raih Bintang 3 di pundaknya.

Baca Selengkapnya
Demi Keamanan dan Suksesnya Pemilu 2024, Polwan Ini Jaga Kotak Suara Bareng Sang Anak

Demi Keamanan dan Suksesnya Pemilu 2024, Polwan Ini Jaga Kotak Suara Bareng Sang Anak

Demi keamanan Brigpol Siti Fatimah Yulius rela membawa sang buah hati menjaga kotak suara pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor

Riau Siaga Darurat Karhutla, Jenderal Bintang 2 Ini Perintahkan Anak Buah Gencar Patroli: Jangan Kasih Kendor

"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.

Baca Selengkapnya