Merdeka.com - Seorang lansia, Kasmiati (81) warga Dusun Kubang RT 03 RW 05, Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten tewas tersambar kereta api (KA) Lodaya di perlintasan KA Desa Bulaksari, Selasa (11/6) sore. Saat kejadian korban tengah menyeberang rel dan tak mendengar bunyi klakson KA sebagai tanda peringatan.

Baru diketahui kemudian, korban sering pergi meninggalkan rumah dengan jalan kaki tanpa sepengetahuan pihak keluarga. Disebabkan usia renta dan menderita pikun, korban seringkali lupa jalan kembali ke kediamannya.

Kapolsek Bantarsari, Iptu Sulimin mengatakan peristiwa tersebut terjadi di perlintasan kereta api tepatnya di KM 360+ ½, Dusun Jakatawa, Desa Bulaksari, Kecamatan Bantarsari. Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (11/6), sekira pukul 15.12 wib.

Kapolsek menjelaskan bahwa informasi dari petugas stasiun Kereta api Kawunganten bahwa korban terserempet kereta api Lodaya Tambahan Relasi (Jurusan) Bandung-Solo dengan Lokomotif: CC2061354.

"Atas kejadian tersebut korban langsung meninggal dunia dilokasi dengan luka serius di bagian kepala," kata Kapolsek.

Kapolsek menambahkan bahwa kejadian bermula saat KA Lodaya Tambahan dari arah barat yang dikemudikan oleh Masinis, Andri Priyanto melihat korban dari kejauhan berada di tepi rel kereta api. Masinis sempat membunyikan klakson dan berusaha mengerem untuk mengurangi kecepatan. Namun sesampainya di TKP korban tetap menyeberang rel sehingga terserempet kereta.

Setelah kejadian, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga. Diserahkan pula sebuah dompet warna coklat berisi uang Rp750 ribu serta Sepasang anting emas milik korban.

Setelah diberikan penjelasan oleh petugas dari Polsek Bantarsari dan PT KAI pihak keluarga yang diwakili oleh Tursinah selaku anak dari korban menerima jenazah korban dan kemudian dimakamkan di pemakaman desa setempat.

"Korban sering pergi meninggalkan rumah dengan jalan kaki tanpa sepengetahuan pihak keluarga namun karena faktor usia dan pikun sehingga korban lupa jalan kembali ke rumahnya," pungkas Kapolsek.