Langkah seribu Tim Independen TNI & Polri telusuri testimoni Fredi
Merdeka.com - Tim Independen Polri dan TNI mulai bergerak mengusut testimoni Fredi Budiman. Tim ini langsung tancap gas memeriksa sejumlah orang diduga mengetahui lengkap testimoni Fredi Budiman sebelum dieksekusi mati pada Jumat 29 Juli dini hari kemarin.
Salah satu yang dimintai keterangan adalah adik kandung mendiang Fredi Budiman,
Tim Independen Polri dan TNI mulai bergerak mengusut testimoni Fredi Budiman. Tim ini langsung tancap gas memeriksa sejumlah orang diduga mengetahui lengkap testimoni Fredi Budiman sebelum dieksekusi mati pada Jumat 29 Juli dini hari kemarin.
Salah satu yang dimintai keterangan adalah adik kandung mendiang Fredi Budiman, Johny Suhendra alias Latif yang mendekam di LP Salemba. Latif diperiksa oleh anggota Tim Independen yang juga Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti terkait testimoni Fredi Budiman perihal sejumlah anggota Polri, BNN, dan TNI, yang diungkap Koordinator KontraS Haris Azhar.
"Ibu Poengky hari ini sudah mengikuti kegiatan pemeriksaan di LP Cipinang didampingi Karowaprof (Kepala Biro Pengawasan Profesi Divpropam Polri, red)," ujar Irwasum Komjen Dwi Priyatno di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (11/8).
Bukan tanpa sebab Polri mengambil langkah seribu untuk menelusuri testimoni Fredi. Sebab mencuatnya testimoni tersebut dianggap menjadi tamparan bagi korps Bhayangkara di tengah gerakan revolusi mental polisi.
Tim investigasi ini pun akhirnya dibentuk dengan dipimpin langsung oleh Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Dwi Priyatno, termasuk dari Propam dan Bareskrim serta berisikan 18 orang. Sedangkan tokoh yang dilibatkan antara lain, Ketua Setara Institute Hendardi, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, dan pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia Effendy Ghazali.
Tim investigasi akan bekerja selama tiga bulan ke depan terhitung sejak dibentuk pada Minggu (7/8) kemarin. Jika ditemukan informasi penting tim bisa menyerahkan kepada penyidik Bareskrim.
Dwi menambahkan, pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ada keterlibatan pejabat Mabes Polri dalam jaringan Fredi Budiman. Karena Latif disinyalir mengetahui sepak terjang peredaran narkoba diakomodir oleh kakaknya itu.
"Prinsipnya Polri membentuk tim investigasi ya kami katakan lah tim pencari fakta gabungan yang bertujuan untuk mendalami testimoni Fredi yang disampaikan saudara Haris Azhar," kata Dwi yang merupakan penanggung jawab Tim Independen ini.
Dwi sendiri belum mengetahui hasil pemeriksaan adik Fredi tersebut, lantaran masih berlangsung. Namun, ia menjanjikan hasil pemeriksaan akan dibuka, agar menghindari polemik di tengah-tengah masyarakat.
Selain menggali informasi dari Latif, rencananya Tim Independen bakal berangkat ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, untuk menelusuri testimoni tersebut. "Tim baru akan ke Nusakambangan, Senin," kata anggota Tim Independen Hendardi kepada merdeka.com, Kamis (11/8).
Hendardi mengatakan, Tim Independen akan meminta keterangan dari beberapa orang yang diungkap oleh Fredi Budiman melalui Koordinator KontraS Haris Azhar tersebut saat di Nusakambangan.
"Bertemu pihak-pihak yang mengetahui dan hadir dalam pertemuan antara Fredi Budiman dan Haris Azhar untuk mencari keterangan atau info tambahan. Karena persoalan mulai dari situ," kata Hendardi.
Sementara Mabes TNI pencarian informasi dilakukan ke prajurit TNI yang sudah pernah diperiksa, dipidana dan di penjara karena kasus narkoba. Tim ini dipimpin oleh Irjen TNI dengan wakilnya Asintel Panglima TNI dengan koordinator lapangan yaitu Komandan Puspom TNI.
Tim investigasi ini beranggotakan staf Irjen TNI, Puspom TNI, Intelijen TNI, Babinkum TNI, Puspen TNI, Srenum TNI dan Spers TNI.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaJokowi: Terima Kasih TNI-Polri Pemilu Berjalan Aman Meski Ada Dinamika & Riak-riak Kecil
"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJenderal TNI AD Bilang Begini Usai Peristiwa Pengeroyokan Akibat Knalpot Brong
Dengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaDikonfrontasi dengan Saksi, SYL Ungkap Dugaan Kasus Pemerasan Dilakukan Firli Semakin Terang
SYL mengaku telah membuka semua terkait fakta yang diketahuinya sebagai saksi kasus dugaan pemerasaan dengan tersangka Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnya15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal
Dandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaAyahnya Tentara Anaknya Diberi Nama Satuan Bantuan Tempur di TNI AD, Kini Jadi Jenderal Bintang 2 di Polri
Sosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.
Baca SelengkapnyaPenampilan Gagah Brigjen TNI Faisol, Raih Bintang Salam Komando sama Kasad Jenderal Maruli
Berikut penampilan gagah Brigjen TNI Faisol salam komando dengan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak.
Baca Selengkapnya