Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Solo, Jawa Tengah akhir-akhir ini, menyebabkan ambrolnya talud di sepanjang Sungai Kalianyar dan Sungai Kali Jenes, yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo. Akibatnya puluhan rumah di sepanjang sungai tersebut terancam roboh.

Pantauan merdeka.com Selasa (29/1), talud sungai yang ambrol tersebut terjadi di RT 01/RW IX Kampung Minapadi, Kelurahan Nusukan. Di tempat tersebut sedikitnya lima bangunan rumah mulai terkikis.

Hal yang sama juga terjadi di Sungai Kali Jenes di Sampangan, Sangkrah, Kecamatan Pasarkliwon. Ambrolnya talud tersebut menyebabkan beberapa pondasi rumah di pinggir talud juga terkikis.

Salah seorang warga RT 02/ IX, Kampung Sampangan, Sangkrah bernama Dalmo (55), mengatakan, rumahnya tinggal ruang tidur. Bagian rumah yang lain yakni ruang tamu dan dapur, sudah tidak tersisa akibat roboh.

"Setelah taludnya ambrol, bangunan rumah saya juga ikut terkikis air. Ini tinggal bangunan ruang tidur dan kamar mandi," ujar Dalmo kepada wartawan, Selasa (29/1).

Dalmo menuturkan, ambrolnya talud tersebut terjadi pada Minggu (27/1) dini hari setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Akibatnya, seluruh dinding rumah yang berbatasan dengan talud juga turut roboh.

Kondisi yang nyaris sama juga terjadi di sepanjang Sungai Kalianyar. Menurut salah satu warga, Lestari, sedikitnya lima rumah yang berdiri disekitar talud, nyaris roboh.

Lurah Nusukan, Solo, Edi Pramono mengatakan di wilayahnya terdapat lebih dari 10 rumah yang nyaris roboh akibat talud ambrol. Edi mengatakan sedang melakukan pendataan korban. Karena disinyalir ada beberapa korban yang merupakan warga pendatang.

Terpisah Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, pemulihan bangunan talud di sepanjang anak Sungai Bengawan Solo, tergantung bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

"Kita masih berkoordinasi dengan BBWSBS. Karena puluhan bahkan ratusan rumah yang berdiri di talud sungai tersebut adalah ilegal. Kalau mereka legal jelas akan kita relokasi," pungkasnya.