Kutip Ahmad Hassan, Jokowi minta hindari konfrontasi fisik di Pemilu
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo membuka Muktamar Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam IX (Hima Persis) di Pondok Pesantren Persis Ustman Bin Affan, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (25/9). Saat memberikan sambutan, Jokowi menyinggung persaingan para kandidat dalam pesta demokrasi.
Menurut Jokowi, idealnya pesta demokrasi jadi ajang adu program dan gagasan bukan saling menyerang fisik. Jokowi lantas mengutip kata tokoh panutan Hima Persis, Ahmad Hassan untuk menggambarkan pentingnya menghindari serangan fisik dalam pesta demokrasi.
"Beliau (Ahmad Hassan) sampaikan dalam tulisan untuk menghindari konfrontasi fisik sesama anak bangsa. 'Yang dikejar tidak dapat, yang dikandung berceceran'," kata Jokowi disambut tepuk tangan.
Ahmad Hassan merupakan tokoh yang gigih membela Islam. Ahmad Hassan selalu berada di garda paling depan jika agamanya dihina. Namun, pembelaan yang dilakukannya bukan dengan menghujat lawan atau adu fisik. Ahmad Hasan justru menghadapi lawan-lawannya melalui adu pemikiran baik melalui tulisan maupun diselesaikan dengan berdebat.
Jokowi juga berpesan bahwa persatuan, kerukunan, dan persaudaraan adalah aset terbesar bangsa Indonesia. Dia menegaskan, meski beda pilihan politik dalam pesta demokrasi, persatuan, kerukunan, dan persaudaraan harus tetap dijaga.
"Jangan sampai harmoni sinergi yang telah berjalan lama jadi kelihatan terpecah, terbelah gara-gara pesta demokrasi setiap lima tahun," kata Jokowi.
"Jangan korbankan persatuan kita gara-gara pesta demokrasi. Itu rugi besar bangsa!" sambungnya.
Jokowi menambahkan, dari pengamatannya selama ini, pesta demokrasi kerap kali memicu pertikaian di lingkungan masyarakat. Misalnya pemilihan bupati, pemilihan gubernur, pemilihan wali kota, pemilihan anggota legislatif, hingga pemilihan presiden mengakibatkan antar sesama anak bangsa saling menjatuhkan dan tidak saling sapa.
"Sudah 4 tahun pilpres masih dibahas sampai sekarang. Ini lah yang perlu diingatkan bahwa sinergi, harmoni sangat diperlukan bagi kita untuk hadapi kompetisi antar negara," pungkasnya.
Saat menghadiri Muktamar Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam IX, Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Halim: Jokowi Titip Salam ke Cak Imin, Apresiasi Pencapaian Raihan Suara PKB
Jokowi mengapresiasi pencapaian diraih PKB di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaJokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024
Jokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Kepala Desa Jaga Pemilu 2024 Agar Damai dan Tak Ada Kecurangan
"Pak Presiden tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu"
Baca SelengkapnyaDasco Heran Hasto Ungkap Jokowi Mau Ambil Posisi Ketum PDIP Megawati
Dia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya