Kurangi biaya logistik, Gus Ipul ingin pembangunan di Jatim merata
Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf ingin membuat keseimbangan dalam pembangunan di Jawa Timur. Tujuannya agar terjadi pemerataan pembangunan di semua wilayah.
Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, di depan Sekjen PUPR Anitra Firmanti berharap, bisa segera menuntaskan pembangunan seluruh jalan tol yang ada di Jawa Timur. Selain itu, juga ingin memperkuat pelabuhan. Tidak hanya Tanjung Perak Surabaya saja, tetapi juga ingin di daerah timur, seperti Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi yang bisa dikembangkan dengan baik.
Dikatakan Gus Ipul, keinginan Pemprov Jawa Timur itu dalam rangka mengurangi biaya logistik. Karena ternyata, kata dia, kirim barang ke Makassar jauh lebih murah ke Singapura. Selain itu, berlabuh di Surabaya, ternyata lebih mahal daripada berlabuh di Probolinggo.
"Selain itu, juga Bandara Juanda akan terus dikembangkan, dengan didukung oleh Kementerian PUPR untuk penyelesaian dan percepatan penambahan landasan," terang Gus Ipul di acara pembukaan Pra Konsultasi Regional (Pra Konreg) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Hotel Mercure Jl Raya Darmo Surabaya, Selasa malam (14/3) kemarin.
Jawa Timur, lanjut dia, juga mendapat dukungan menangani irigrasi, dalam rangka peningkatan produksi pertanian. Apalagi di provinsi ini, merupakan basis pertanian nasional. Maka air irigasi menjadi prioritas.
"Pembangunan beberapa bendungan dalam rangka memenuhi kebutuhan tidak hanya untuk pertanian, tapi juga air baku bagi masyarakat. Misalnya, jika umbulan sudah jadi membantu masyarakat Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik. Akses air masih belum maksimal sekitar 70 persen," katanya.
"Jalan berlubang dan peningkatan kualitas jalan diperkirakan bisa tuntas selesai bulan depan, sehingga para pengemudi menjadi lebih nyaman, sekaligus menyongsong Idul Fitri keadaan lebih baik tidak seperti sekarang cuaca masih ekstrem," tambahnya.
Oleh karena itu, menurut Gus Ipul, konsultasi regional ini dirasakan sangat penting untuk membuat perencanaan akurat sehingga bisa diketahui tolok ukur keberhasilannya dengan mengutamakan skala prioritas.
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Pra Konreg untuk provinsi wilayah Jawa, NTB dan Bali dilaksanakan di Surabaya dan berlangsung tanggal 14 hingga 16 Maret. Ini merupakan Pra Konreg yang kedua, setelah menggelar Pra Konreg untuk provinsi wilayah Sumatera, Palembang, Sumatera Selatan pada 7 hingga 9 Maret lalu.
Selanjutnya, kata Gus Ipul, untuk seluruh provinsi yang ada di Kalimantan dan NTT akan dilaksanakan Pra Konreg ketiga di Kupang. Kemudian Pra Konreg keempat di Manado untuk provinsi di Sulawesi, Papua dan Maluku.
"Pra Konreg, merupakan proses untuk mendapatkan program pembangunan infrastruktur prioritas pada tahun anggaran 2018. Hal ini penting karena program-program pembangunan infrastruktur prioritas di Kementerian PUPR, telah dikembangkan sejak diterapkan pola pengembangan infrastruktur yang berbasis wilayah atau WPS (Wilayah Pengembangan Strategis)," ungkapnya.
Di seluruh Indonesia, masih kata Gus Ipul, dikelompokkan pada 35 WPS, yang mempunyai kawasan-kawasan menjadi pusat pertumbuhan. Yang perlu dianalisis, kebutuhan infrastrukturnya. Kemudian di rumuskan dalam masterplan untuk periode 10 tahun. "Selanjutnya dirinci menjadi development plan menjadi rencana pembangunan lima tahunan, tiga tahunan dan rencana tahunan," tandasnya.
Kepala Pusat Pemprogaman dan Evaluasi Kinerja Infrastruktur, Iwan Nurwanto sekaligus sebagai ketua panitia mengatakan, Pra Konreg yang diikuti 350 orang peserta yang terdiri dari Bappeda, PU, Balai Wilayah ini, diharapkan dapat mengidentifikasi awal isu-isu strategis bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat di Tahun 2018, serta merencanakan aksi pencapaian output/ pekerjaan strategis dalam rumusan RPJMN.
Kemudian, dilanjutkan konsolidasi program Tahun 2018 antara Kementerian PUPR dengan Pemda melalui Dinas Bidang PUPR termasuk sinkronisasi antar sektor. "Selain itu, mensinkronkan, mensinergikan dan menterpadukan kebutuhan infrastruktur pada masing-masing wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Tahun 2018," tandas Iwan Nurwanto.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaPengusaha Minta Presiden Pengganti Jokowi Turunkan Biaya Logistik
Salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.
Baca SelengkapnyaLewati Jalan Rusak, Terjal dan Licin Selama 15 Jam, Perjuangan Kapolres Roka Hulu Jemput Logistik Pemilu 2024
Seharusnya logistik Pemilu 2024 tersebut sudah tiba pada tanggal 16 Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pastikan Logistik Pemilu 2024 Aman, Polres Kampar Jaga Tiga Tempat Penting
Personel Kepolisian ditempatkan di sejumlah lokasi untuk menjaga logistik Pemilu.
Baca SelengkapnyaApresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaDapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Jateng Temukan Ratusan Kotak Suara Rusak di KPU Solo
Selain Kota Bengawan, kerusakan logistik pemilu tersebut juga terjadi di sejumlah Kabupaten/Kota lainnya
Baca SelengkapnyaSelama Satu Tahun, Cerita Prajurit TNI Saat Tugas di Intan Jaya Papua Dukungan Logistik Tidak Lancar 'Pakai Uang Pribadi dulu'
Cerita prajurit TNI tugas di Intan Jaya, Papua dan harus mengalami tidak lancarnya dukungan logistik.
Baca SelengkapnyaPembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati
Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal asalan.
Baca Selengkapnya