Kubu WIN-HT ramai-ramai bantah kuis kebangsaan direkayasa
Merdeka.com - Demi meraih hati rakyat, pasangan capres dari Partai Hanura, Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (WIN-HT) terus melakukan kampanye kepada publik. Tak hanya mendatangi langsung konstituen mereka di daerah, keduanya rajin membuat iklan di televisi agar semakin dikenal.
Kini, keduanya malah jadi perbincangan hangat di masyarakat. Bukan karena keduanya memiliki prestasi dibandingkan capres lainnya, tapi soal kuis settingan yang digagas kedua pasangan ini.
Kuis kebangsaan ala Win-HT ditayangkan di RCTI, televisi milik Hary Tanoe. Pertanyaan kuis seputar pengetahuan umum seperti sejarah dan geografi.
Sebelum menjawab pertanyaan, penelepon harus mengucapkan password bersih, peduli dan tegas. Jika berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan hadiah sudah menanti.
Nah, kabar kuis ini setingan muncul potongan tayangan kuis diunggah seorang pemilik akun ke Youtube. Dalam video itu, seorang penelepon bernama Syaifudin dari Jawa Timur tiba-tiba langsung menjawab; A. Istana Maimun. Padahal, pertanyaan belum diajukan.
Sontak saja, pasangan ini dihujani cibiran dan kecaman. Bahkan ada yang menyebut capres dari Partai Hanura ini tak layak jadi pemimpin karena belum apa-apa saja sudah membohongi publik dengan membuat setingan.
Meski mendapat cibiran dari masyarakat soal kuis yang dianggap settingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap acara tersebut langsung membela diri. Bahkan mereka beralasan acara tersebut merupakan acara iklan.
Berikut pembelaan mereka yang membantah 'Kuis Kebangsaan' adalah settingan:
Wiranto
Ketua Umum sekaligus capres Partai Hanura Wiranto terlihat kesal saat ditanyai soal kuis kebangsaan Win-HT yang diduga rekayasa. Tidak hanya membantah, Wiranto juga meminta pihak yang merasa dirugikan untuk melaporkan kuis yang ditayangkan langsung di RCTI, televisi milik Hary Tanoesoedibjo , cawapres Hanura."Siapa yang bilang ada rekayasa? Itu kan memang ada jumlah tertentu yang masuk dan memang tidak semua menjadi pemenang. Itu nanti suruh lapor aja penyelenggara itu, jangan langsung menjustifikasi," kata Wiranto dengan wajah tidak tenang, usai debat capres di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat (13/12).Tidak hanya membantah soal rekayasa, Wiranto juga menyangkal kuis kebangsaan Win-HT sebagai bentuk politik uang (money politics)."Kalau yang bilang didengarkan, jadi kesibukan kita mendengarkan orang bilang. Tatkala aturan ada atau tidak ada, tatkala dilakukan tanpa melanggar peraturan, kaitkan saja dengan aturan yang ada, jangan repot sendiri nanti, pokoknya saya jawab jelas itu," tegas Wiranto dengan nada tinggi.Bahkan saking kesalnya, Wiranto pun bungkam ketika ditanya mengenai target suara dalam pencapresannya di 2014 kelak. "Terserah Anda nanti suara berapa," ujarnya sambil berlalu.
RCTI
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah memanggil redaksi RCTI untuk memberikan konfirmasi mengenai acara 'Kuis Kebangsaan' yang mereka siarkan. Dalam klarifikasinya, mereka beralasan kuis tersebut merupakan iklan dari kedua pasangan tersebut."Kami telah memanggil RCTI untuk menyoal pembiayaan dan program dalam tayangan tersebut. RCTI bilang kuis kebangsaan itu adalah iklan," kata Ketua KPI Judhariksawan di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu (11/12).
Ketua DPP Partai Hanura
Ketua DPP Partai Hanura Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati atau biasa disapa Nuning, membantah jika kuis kebangsaan Win-HT yang disiarkan stasiun RCTI merupakan settingan. Nuning berdalih jika kuis kebangsaan Win-HT itu ada pemenangnya."Itu gak bener, karena pemenangnya betul-betul ada kok," ujar Nuning kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, DPR, Jakarta, Rabu (11/12).Kemudian, politisi Hanura itu juga menampik bila kuis yang ditayangkan tersebut merupakan bentuk kampanye. Pasalnya, Hary Tanoesoedibjo merupakan cawapres Partai Hanura."Product (self) learning ke publik. Kampanye mah belum, kan emang belum saatnya. Hanya saja boleh dong self introductory. Kita kan kreatif," jelas Nuning berkilah.
Penyelenggara kuis
Video kuis kebangsaan WIN-HT heboh di jejaring sosial. Kuis yang digagas oleh pasangan Wiranto-Hary Tanoe (WIN-HT) tersebut dituding settingan belaka.Meski video resmi dari RCTI yang diunggah ke Youtube sudah diblok, pihak Kuis Kebangsaan mengungkapkan pembelaannya di jejaring sosial Twitter."Kami memiliki SOP sama seperti kuis lain. Dalam SOP, para penelepon melakukan simulasi terlebih dahulu. Pada saat penelepon masuk (sesi simulasi) kami memberikan pertanyaan, bukan jawaban. Setelah simulasi berjalan dengan baik, baru kemudian kami menampilkan kuis tersebut live. Namun kami tegaskan tidak pernah ada settingan dalam kuis ini," tulis pihak Kuis Kebangsaan dalam akun Twitternya @kuiskebangsaan, Rabu (11/12).Pihak Kuis Kebangsaan menilai, kejadian penelepon yang langsung menjawab sebelum diberikan pertanyaan secara live karena rasa excited peserta. Menurut dia, jika kuis tersebut settingan tentu tidak akan pernah ada kesalahan seperti itu."Namun apa yang terjadi berapa waktu lalu, saat tampil live penelepon langsung menjawab pertanyaan. Hal tersebut terjadi karena euforia peserta. Karena ingin cepat menjawab pertanyaan, sesuai dengan simulasi sebelumnya," jelasnya.
Baca juga:AJI desak pemerintah dan Dewan Pers jatuhkan sanksi bagi RCTIRekayasa kuis Win-HT terungkap di video, Wiranto tetap membantahKuis Win-HT dinilai bohongi publik, RCTI bisa dipolisikanMereka yang cibir kuis setingan WIN-HTDibatasi UU, KPU tak bisa tertibkan kampanye terselubung di TV?
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Haru Seorang Wanita, Sengaja Lepas Baterai Jam demi Bantu Kakek Servis Jam Keliling
Begini kisah seorang wanita sengaja lepas baterai jam miliknya demi bantu kakek servis jam. Bikin terharu warganet.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Bantah Ada Hasil Hitung Suara Pemilu di Luar Negeri Sebelum 14 Februari
Pemungutan suara di luar negeri berjalan lebih dulu namun, penghitungan dibarengi dengan di dalam negeri
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaSaat Lawannya Sibuk Curi Hati Rakyat, Caleg DPRD Blitar Ini Malah Bikin Warga Ngamuk
MU kepergok bersama seorang wanita di sebuah rumah
Baca SelengkapnyaTak Menyerah dan Berhasil Wujudkan Cita-cita, Kisah Perempuan Berjuang Seorang Diri Usai Ortu Wafat Ini Curi Perhatian
Kisah wanita berjuang sendiri usai orang tuanya meninggal dunia. Bikin takjub warganet.
Baca SelengkapnyaKisah Sulitnya Rakyat Kecil Mencari Rezeki, Kakek Lansia Harus Menahan Lapar & Minum Air Keran karena Dagangan Tak Laku
Dagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaWanita Ini Bagikan Kondisi Rumahnya yang Dikepung Ulat Jati, Potretnya Bikin Merinding
Siapa yang tak merinding jika rumah huniannya dikepung ulat di banyak penjuru.
Baca Selengkapnya