Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keuangan sulit, Lapindo tak mampu bayar tunggakan korban lumpur

Keuangan sulit, Lapindo tak mampu bayar tunggakan korban lumpur

Merdeka.com - Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) Andi Darusalam Tabusala, mengatakan perusahaan milik keluarga Bakrie itu belum mampu membayar sisa ganti rugi kepada korban lumpur lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini.

Hal itu dikatakan Andi menanggapi permintaan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang mendesak Lapindo segera membayar ganti rugi kepada para korban.

"Kita jujur saja, kita belum mampu. Bahwa kalau ada solusi, kita ingin duduk bersama. Sebenarnya ada proposal yang ingin kita sampaikan, tapi tidak bisa saya sampaikan ke publik kecuali kepada pemerintah nanti," kata Andi Darusalam saat dihubungi merdeka.com, Jumat (5/12).

Andi menegaskan MLJ tidak pernah memiliki niatan untuk tidak membayar sisa ganti rugi korban lumpur tersebut. Selama 8 tahun terakhir, kata dia, Lapindo sudah membayar sekitar 10.000 berkas dari total 13.237 berkas korban.

Sekarang ini, dia melanjutkan, tersisa 3.237 berkas dengan nilai sekitar Rp 781 miliar. Sementara kewajiban MLJ sesuai dengan Perpres Nomor 14 Tahun 2007 yakni membayar ganti rugi sebesar Rp 3,5 triliun. "Sementara sejak pertama semburan lumpur itu, kita sudah menanggulangi dengan mengucurkan dana sampai Rp 8 triliun," ujarnya.

"Hanya saja, kondisi perusahaan kami sekarang ini belum menggembirakan. Sementara pembayaran selama ini diambil dari keuntungan 4 perusahaan bersaudara, Aburizal, Nirwan, Ody dan Indra Bakrie. Saya yakin kesulitan keuangan yang dialami MLJ ini tentu akan menarik menteri Jokowi untuk mencari solusi."

Andi berharap menteri Jokowi ada yang memanggil MLJ untuk mencari solusi dan ingin mengetahui langkah-langkah apa yang diminta oleh Presiden Jokowi.

"Kami ingin curhat kesulitan kami. Apa yang harus dilakukan. Berharap pemerintah ada solusi dari pemerintah kepada MLJ agar menyelesaikan masalah warga itu," terang Andi.

MLJ, dia menegaskan, tidak ada niatan tak membayar. Hanya pembayaran itu kan diambil dari laba perusahaan. "Tapi bagaimanapun, kan tidak boleh mengganggu keuangan perusahaan sendiri," tuturnya.

Bagaimana kalau disuruh bayar dalam waktu dekat? Andi Darusalam menjawab, "tidak bisa, kita jujur saja, kita belum mampu."

Berikutnya soal permintaan Sekretaris Kabinet agar segera menuntaskan kewajiban membayar korban lumpur, Andi justru berterimakasih. "Yang penting kami berterima kasih kepada menteri, sekretaris kabinet, ada perhatian, ada kepedulian dari Presiden Jokowi kepada korban lumpur dan kepada kami PT Minarak Lapindo," ujarnya menambahkan.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban

Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban

Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.

Baca Selengkapnya
Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Penghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar

Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.

Baca Selengkapnya
Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda

Ingat, Perusahaan Tak Bayar THR Karyawan 7 Hari Sebelum Lebaran Bakal Kena Denda

Denda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya
BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif

BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif

Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji

Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Siap-Siap, Perusahaan Telat Bayar THR Karyawan Kena Denda Segini

Batas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.

Baca Selengkapnya