Merdeka.com - TNI menjelaskan masalah antara personel Kostrad dan Brimob di Gorontalo sudah didamaikan. KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memerintahkan dengan tegas agar tidak ada aksi balas dendam dari prajurit TNI.

"Perlu diketahui, prajurit bertindak tidak boleh di luar kepatutan. Perintah KSAD secara tegas prajurit dilarang bertindak sendiri," ujar Kadispen TNI AD  Brigjen Pandji Suko Hari Yudho dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/4).

Dalam bentrok ini, 6 anggota Kostrad menderita luka-luka akibat tembakan peluru tajam dan peluru karet. Setelah dirawat beberapa hari, Prada Firman tewas akibat luka-luka yang dideritanya.

"Prada Firman menderita luka tembak peluru tajam pada lengan kiri atas tembus ketiak kiri," tambahnya.

Kejadian ini terjadi Minggu (22/4) dini hari. Awalnya, satu regu Brimob melakukan patroli dengan menggunakan mobil truk dan melintas di depan Kantor KPU Limboto. Tiba-tiba mobil itu dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang tak dikenal.

Kemudian, sejumlah anggota Brimob melakukan penyisiran dan langsung terdengar letusan senjata api beberapa kali hingga menyebabkan empat anggota Kostrad luka tembak dan dua orang mengalami luka tertusuk sangkur. Belakangan, Prada Firman tewas setelah peluru menembus paru-parunya.