Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi bocah dirantai ayah tirinya hingga ditemukan di asrama polisi

Kronologi bocah dirantai ayah tirinya hingga ditemukan di asrama polisi Anak dirantai ayah tiri di Padang. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang bocah berinisial ZRS (11) ditemukan dengan kaki kanan terantai memasuki asrama kepolisian lolong, Kurahan Flamboyan Baru, Kecamatan Padang Barat, Sumatera Barat. Keberadaan ZRS persis berada di depan rumah dinas Dirreskrimsus Polda Sumbar, Kombes Margiyanta, Kamis (11/1) sekira pukul 23.00 WIB.

Sontak keberadaan ZRS yang kebingungan dengan kaki dirantai membuat Kombes Pol Margiyanta terkejut dan kasihan. Saat itu, polisi berpangkat tiga melati itu sedang duduk di teras rumahnya.

"Saya kira anak tetangga. Anak itu berkata kepada saya tolong om kaki saya dirantai, tolong dibukain om," ucapnya kepada wartawan menirukan perkataan ZRS.

Dia menceritakan pertama melihat anak tersebut. Pertama kali melihatnya rantai di kaki bocah tersebut sangat besar. Menurutnya, rantai itu biasa digunakan untuk pagar dan pakai gembok.

"Saya lihat ada yang tidak beres dengan anak ini dan melihat si anak ketakutan saya suruh masuk ke dalam rumah," tambahnya.

Setelah dibawa masuk ke dalam rumah, Margiyanta kemudian melanjutkan pertanyaan kepada si anak. Ternyata dari pengakuan si anak, apa yang dialaminya sangat miris. Bocah itu mengaku kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Bahkan anak tersebut mengaku dieksploitasi oleh ayah tirinya dengan dipaksa untuk mengemis.

"Anak itu pengakuannya tinggal bersama ibu kandung dan ayah tirinya. Sedangkan ayah kandungnya sudah bercerai dengan ibu kandungnya dan dia diasuh oleh ibunya. Dia di rantai agar tidak kabur dari rumah. Dia bisa kabur dari rumah, alasan kepada ayah tirinya mau buang air, dan disaat lengah dia langsung lari dari rumah. Saat ditanya rumah dia tidak tau," ucap Margiyanta.

Setelah mendengar semua cerita anak tersebut, Margiyanta kemudian memanggil Kapolsek Padang Barat AKP Armijon untuk datang ke rumahnya. Lantas memerintahkan agar dilakukan upaya hukum karena kondisi anak tersebut sangat memprihatinkan dan butuh perhatian khusus.

"Anak itu dibawa ke Polsek dalam keadaan kaki masih dirantai. Saya tidak buka rantainya karena masih digembok dan rantai yang melilit sangat ketat sehingga kakinya memar. Kalau dibuka paksa bisa sakit kaki si anak. Saya sudah sarankan kepada anggota untuk jangan dibuka paksa, dan panggil saja ahli kunci untuk membuka gemboknya," kata Margiyanta.

Margiyanta menuturkan anak ini perlu perhatian khusus. Apalagi si anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dan harusnya mendapatkan fasilitas pendidikan sekolah ternyata tidak dirasakannya. Masalah rumah tangga dan ekonomi diduga sebagai pemicu sehingga merusak masa depan si anak.

"Saya sangat kasihan melihat kondisi anak itu. Saya kasih uang untuk bisa digunakannya nantinya. Harapan kita si anak harus bisa sekolah lagi untuk masa depannya. Perceraian orang tua memang menjadi pemicu anak kerap mengalami KDRT dan bahkan dipaksa untuk mencarinuang. Miris sekali, zaman now masih ada seperti ini," pungkasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Pria Mantan ASN Serang Polisi Jaga di Rumah Kapolri Jenderal Sigit

Kronologi Pria Mantan ASN Serang Polisi Jaga di Rumah Kapolri Jenderal Sigit

Petugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Polisi Tabrak Dua Pemotor, Satu Pelajar SMP Tewas di Tempat

Polisi Tabrak Dua Pemotor, Satu Pelajar SMP Tewas di Tempat

Sampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi

Kronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi

Kejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.

Baca Selengkapnya
Kronologi Terungkapnya Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Tusuk hingga 20 Kali

Kronologi Terungkapnya Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Tusuk hingga 20 Kali

"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Polri Bersiap Tugas di IKN, Gunakan Teknologi Sesuai Konsep Wilayah

Polri Bersiap Tugas di IKN, Gunakan Teknologi Sesuai Konsep Wilayah

Kehadiran polisi yang bertugas dengan menyesuaikan perkembangan teknologi diyakini dapat memaksimalkan pelayanan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Hingga Libur Tahun Baru 2024

Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Hingga Libur Tahun Baru 2024

Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor akan diterapkan hingga Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya