Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi mahasiswa tewas tenggelam di sekitar Danau Segara Anak

Kronologi mahasiswa tewas tenggelam di sekitar Danau Segara Anak Jasad Taufik Budi Prasetyo. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Taufik Budi Prasetyo (23) warga Dusun Jomblang, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, DIY tewas saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Taufik tewas karena tenggelam saat mandi di sekitar air terjun Danau Segara Anakan, Minggu (23/4) lalu. Jenazah Taufik tiba di rumah duka pada Selasa (25/4) dan dimakamkan oleh pihak keluarga pada Rabu (26/4).

Rekan Taufik mendaki Gunung Rinjani, Muhammad Ali menjelaskan almarhum berangkat dari Jakarta melalui jalur darat pada Selasa (18/4). Sedangkan dirinya dan Teguh menggunakan jalur udara dan berangkat Rabu (19/4).

"Ketemu Taufik hari Kamis (20/4). Langsung mendaki Gunung Rinjani. Saat mendaki tidak ada kesulitan apapun dan bisa sampai puncak. Kemudian turun pada Minggu (23/4). Saat turun, saya dan Taufik mengambil air di air terjun tiga tingkat yang letaknya tak jauh dari Danau Segara Anakan," kata Ali.

Saat mengambil air itu, Taufik mengajak dirinya mandi di air terjun. Tetapi ajakan mandi itu ditolaknya. Ali kemudian mengambil air dengan wadah dan meninggalkan Taufik mandi sendirian.

"Saat saya tinggal ambil air dan turun, saya cari Taufik kok sudah tidak ada. Saya cuma menemukan peralatan mandi dan pakaian Taufik. Tidak ada teriakan minta tolong sama sekali," kata Ali.

Ali kemudian mengajak pendaki lainnya untuk mencari Taufik. Tetapi tidak ada pendaki yang berani mencari ke dalam air.

"Taufik baru ditemukan dua hari setelah hilang dan ditemukan oleh tim SAR di dasar air. Ditemukan pada Selasa (25/4). Jenazahnya masih utuh dan tak ada luka maupun bengkak," pungkas Ali.

Terpisah, ibu korban, Suprapti (46), menceritakan anak pertama dari tiga bersaudara ini sempat pamit kepadanya saat akan mendaki Gunung Rinjani melalui telepon. Kepada Taufik, Suprapti memang selalu berpesan agar menelepon dan pamit saat akan dan usai mendaki gunung.

"Taufik kuliah jurusan Teknik Kimia di Universitas Jayabaya, Jakarta Timur. Taufik kerja sambil kuliah. Kerjanya di pabrik di Bogor, Jawa Barat. Taufik kuliah pakai uang sendiri. Sisa gaji kerja disisihkan buat kuliah dan sebagian diberikan kepada saya atau bapaknya," tutur Suprapti, Rabu (26/4) di rumah duka.

Suprapti terakhir kali bertatap muka dengan Taufik pada 30 Maret yang lalu. Saat itu Taufik mudik ke Bantul.

"Taufik naik ke Rinjani sama dua temannya Muhammad Ali (21) dan Setio Teguh (22). Taufik meninggal setelah sampai puncak dan perjalanan turun," jelas Suprapti.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru

Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru

Pendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia

Baca Selengkapnya
Kronologi Terungkapnya Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Tusuk hingga 20 Kali

Kronologi Terungkapnya Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Tusuk hingga 20 Kali

"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."

Baca Selengkapnya
Kronologi 27 Mahasiswa UAJ Jadi Korban Perdagangan Orang Berkedok Magang ke Jerman

Kronologi 27 Mahasiswa UAJ Jadi Korban Perdagangan Orang Berkedok Magang ke Jerman

Puluhan mahasiswa tersebut sudah kembali ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen

Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.

Baca Selengkapnya
Kronologi Belasan Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur: Potong Besi Pakai Gergaji Selundupan dan Kikis Tembok

Kronologi Belasan Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur: Potong Besi Pakai Gergaji Selundupan dan Kikis Tembok

Sementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.

Baca Selengkapnya
Kronologi Ibu dan Anak Meninggal Dunia Tertimpa Truk Tambang di Parung Panjang

Kronologi Ibu dan Anak Meninggal Dunia Tertimpa Truk Tambang di Parung Panjang

Ibu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.

Baca Selengkapnya
Kuota KIP Kuliah Merdeka 2024 Capai 985.577 Mahasiswa, Total Anggaran Rp13,9 Triliun

Kuota KIP Kuliah Merdeka 2024 Capai 985.577 Mahasiswa, Total Anggaran Rp13,9 Triliun

Besarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Kronologi Lengkap Ledakan Gudang Peluru TNI Kodam Jaya yang Gegerkan Masyarakat, Berisi Amunisi Kedaluarsa

Kronologi Lengkap Ledakan Gudang Peluru TNI Kodam Jaya yang Gegerkan Masyarakat, Berisi Amunisi Kedaluarsa

Mulanya muncul asap dan percikan api di gudang nomor enam yang berisi amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya
Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.

Baca Selengkapnya