Kronologi Kapolsek Diduga Pukul Buruh Tani Gara-Gara Gabah Jatuh

Merdeka.com - Kasus dugaan pemukulan dilakukan Kepala Kepolisian Sektor Mangarabombang, Inspektur Satu Sarro Mappa terhadap buruh tani, Saparuddin (36) kini telah ditangani Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel). Kasus dugaan penganiayaan ini berawal gara-gara gabah milik Iptu Sarro yang dibawa oleh Saparuddin terjatuh.
Penasihat hukum Saparuddin, Sya'ban Sartono menjelaskan, duduk perkara penganiayaan dialami kliennya karena masalah gabah. Saparuddin membawa gabah milik Iptu Sarro dan tidak sengaja menjatuhkannya.
"Itu gabah yang dibawa Pak Saparuddin jatuh di sawah miliknya Pak Kapolsek. Akibat terjatuh sehingga tumpah dan berserakan," ujarnya, Selasa (11/4).
Melihat kejadian tersebut, membuat Iptu Sarro marah dan diduga menganiaya Saparuddin. Akibat penganiayaan tersebut, Saparuddin mengalami luka di bagian kepala.
"Dia kata-katai Pak Saparuddin dan suruh bersihkan. Saat membersihkan itulah Pak Saparuddin dipukul dan ditendang hingga kepalanya kena motor," jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, Saparuddin harus mendapatkan empat jahitan di dahi dan bibir. Sya'ban menambahkan pihaknya juga sudah melakukan visum sebagai bukti adanya pemukulan.
"Sudah lapor ke Polres takalar untuk pidananya. Di Propam juga kami sudah laporkan untuk etiknya," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel, Komisaris Besar Komang Suartana mengatakan kasus dugaan penganiayaan dilakukan Kapolsek Mangarabombang kini sudah masuk di Propam setelah korban melapor. Komang menyebut kasus tersebut menjadi atensi karena sempat viral di media sosial.
"Akan dilakukan penyidikan oleh Propam terkait tindakan anggota yang informasi di medsos cukup menjadi perhatian publik," ujarnya kepada wartawan usai sertijab Kapolrestabes Makassar di Aula Mappaodang Mapolda Sulsel, Senin (10/4).
Meski sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kapolsek Mangarabombang, Komang mengaku belum mengetahui tempat pemeriksaan. Ia hanya menyebut pemeriksaan bisa dilakukan Propam Polres Takalar atau Polda Sulsel.
"Sudah dijadwalkan oleh Propam untuk dilakukan pemeriksaan. Tapi nanti akan ditentukan apakah Propam Polres yang periksa atau Polda," tuturnya.
Komang menegaskan berdasarkan perintah Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso menindak tegas personel yang bertindak melanggar hukum. Ia menambahkan sebagai anggota Polri, wajib mengayomi dan melayani masyarakat.
"Kita dari Polda, untuk menindak tegas jika ada anggota yang bersifat arogan, main hakim sendiri yang tidak sesuai prosedur penyelidikan dan penyidikan," ucapnya.
Sementara, Kapolsek Mangarabombang Iptu Sarro Mappa membantah melakukan penganiayaan terhadap Saparuddin. Ia menyebut luka dialami Saparuddin bukan karena penganiayaan, tetapi karena terjatuh di saluran air di Dusun Bontobila.
"Kepalanya itu terbentur di saluran irigasi, bukan karena saya pukul," kilahnya. Sarro mengaku kaget berkaitan informasi bahwa Saparuddin diduga dianiaya olehnya. Menurutnya, informasi tersebut telah dipelintir oleh oknum tak bertanggungjawab.
"Saya juga kaget dengar itu, apalagi katanya 8 kali dipukul, kan bonyok itu mukanya kalau dipukul sampai segitu," jelasnya heran.
"Saya menunggu dulu ini karena diakan sudah melapor dan diperiksa dulu tapi sudah banyak yang ganjal karena termasuk anaknya yang memberikan keterangan berbeda dengan fakta di lapangan," katanya
"Tapi kita lihat bagaimana kedepannya, karena tuhan saja memaafkan hambanya apalagi kita sesama manusia, bahkan dia tadi malam minta maaf sama saya," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Panglima TNI Promosikan Jenderal Darah Kopassus Kawan Seangkatan, Kini Pimpin Baret Hijau
Berikut sosok Jenderal berdarah Kopassus yang kini pimpin baret hijau.
Baca Selengkapnya


Kasad Jenderal Maruli jadi Irup Pemakaman Doni Monardo di TMP Kalibata
Jenderal Maruli Simanjuntak akan menjadi inspektur upacara pemakaman Letjen Doni Monardo.
Baca Selengkapnya


Penampilan Keren Menteri Jokowi Pergi ke Kebun, Naik Mobil Hardtop Tua Lewati Jalanan Licin
Menteri Yasonna Laoly menikmati akhir pekan di Medan dengan mengendarai mobil hardtop tua sambil mengasah kembali kemampuan menyetirnya.
Baca Selengkapnya


4 Desember 2023 Hari Artileri Nasional! Ingin Tahu Sejarahnya dalam TNI?
Artileri memiliki sejarah penting dalam satuan TNI. Lantas sudah tahukah Anda mengenai sejarahnya?
Baca Selengkapnya


Heboh Dikabarkan Hamil Anak Kedua, Begini Penjelasan Lesti Kejora
Kabar bahagia datang dari Lesti Kejora yang dikabarkan sedang mengandung buah hati.
Baca Selengkapnya

Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar
Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan Daop 6 Dialihkan Memutar
Baca Selengkapnya

26 Pendaki Masih Terjebak di Gunung Marapi, Ini Daftarnya
Sebanyak 26 pendaki dilaporkan masih berada di atas Gunung Marapi pascaerupsi yang terjadi pada Minggu (3/12).
Baca Selengkapnya

Viral Video Babinsa Melerai Kericuhan Jadi Korban Pengeroyokan, Lima Pelaku Ditangkap
Peristiwa tersebut terjadi di salah satu desa di Kabupaten Grobogan.
Baca Selengkapnya

Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta
Bahlil menyindir Anies Baswedan yang dianggap lebih cocok maju sebagai Calon Gubernur dari pada maju di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

Tiga ABG Pelaku Pembacokan Satu Pelajar di Bogor hingga Tewas Ditangkap, Motifnya Cuma Cari Lawan
Tiga pelaku pembacokan yang menewaskan satu orang pelajar di Jalan Pasar Lama Ciampea ditangkap.
Baca Selengkapnya

Prajurit TNI dari Kodam Diponegoro Tewas Diduga Dianiaya Senior, Kapendam IV: 2 Pelaku Diproses
Dua orang yang diduga pelaku penganiayaan Prada MZR, Pratu W dan Pratu D sudah diamankan.
Baca Selengkapnya

Santri Dianiaya Senior hingga Trauma, Ponpes Tawakal Tri Sukses: Kami Tak Mengerti Itu Terjadi Sama Anak-Anak
Kasus perundungan ini sudah dilaporkan orang tua korban ke pihak guru, tetapi tidak direspons.
Baca Selengkapnya