Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi Erupsi Gunung Semeru

Kronologi Erupsi Gunung Semeru Kondisi Kerusakan Akibat Erupsi Gunung Sumeru di Lumajang. ©2020 AFP/Juni Kriswanto

Merdeka.com - Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dan salah satu gunung aktif dengan puncak ketinggian mencapai 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang.

Semeru merupakan gunung api yang memiliki tipe strato dengan kubah lava, dan aktivitas saat ini terdapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru yang terbentuk sejak 1913.

Letusan Gunung Semeru umumnya bertipe vulkanian dan strombolian berupa penghancuran kubah atau lidah lava, serta adanya pembentukan kubah lava atau lidah lava baru. Penghancuran ini mengakibatkan pembentukan awan panas guguran yang merupakan karakteristik dari Gunung Semeru.

Meningkatnya aktivitas gunung tersebut terjadi sejak Jumat (27/11), yang ditandai dengan guguran lava pijar sebanyak empat kali dengan jarak luncur 200-300 meter.

Kemudian terus mengalami peningkatan setiap harinya hingga mengalami erupsi tidak menerus dengan meluncurkan awan panas guguran ke arah lereng selatan dan tenggara hingga jaraknya 1 kilometer, serta lontaran batu pijar pada Selasa (1/12) pukul 01.23 WIB.

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani mengatakan, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 kilometer hingga 11 kilometer ke arah Besuk Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru pada Selasa (1/12).

Ia mengatakan pengamatan visual menunjukkan adanya kenaikan jumlah gempa guguran dan beberapa kali awan panas guguran yang diakibatkan oleh adanya ketidakstabilan kubah lava di bagian puncak.

"Dari kegempaan hingga 1 Desember 2020 pukul 06.00 WIB didominasi oleh gempa guguran dan beberapa kali gempa awan panas guguran," katanya. Dikutip dari Antara.

PVMBG juga memetakan potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.

Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jika terjadi hujan, dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.

Nia menjelaskan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level II (Waspada).

Ia mengimbau agar warga tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

Masyarakat juga diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru. Radius dan jarak rekomendasi itu akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan guguran awan panas yang mengarah pada Besuk Kobokan menyebabkan tertimbunnya sejumlah alat berat dan kendaraan milik penambang pasir yang berada di jalur DAS yang dilewati lahar panas tersebut.

Satu orang dikabarkan hilang yakni operator alat berat di areal pertambangan pasir itu, namun pihak BPBD Lumajang belum bisa memastikan apakah operator alat berat itu tertimbun lahar panas atau berada di tempat lain saat kejadian erupsi Gunung Semeru.

Erupsi Gunung Semeru tentu menjadi aktivitas rutin bagi gunung aktif secara berkala, sehingga warga di lereng gunung pun merasa sudah terbiasa dengan bencana erupsi yang berdampak pada turunnya hujan abu vulkanik tersebut.

Salah seorang warga di lereng Gunung Semeru yang berada di Kecamatan Pronojiwo Tien mengaku mendengar suara gemuruh pada Selasa (1/12) sekitar pukul 03.00 WIB, sehingga ia bersama warga sekitar berbondong-bondong untuk ke luar rumah mencari tempat aman.

Ia mengaku sudah terbiasa dengan aktivitas Gunung Semeru dan mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi erupsi sehingga sebagian warga menuju ke jalan raya dan ke balai desa setempat yang dinilai aman.

Warga terdekat dengan Gunung Semeru yang berada di Dusun Curah Kobokan dan Dusun Kajar Kuning juga berbondong-bondong untuk menuju tempat yang aman, namun mereka juga tetap menggunakan masker saat keluar rumah karena Kabupaten Lumajang pada akhir November 2020 masuk zona merah Covid-19.

Berdasarkan data BPBD Lumajang, ratusan warga mengungsi di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur yang berada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro dan sebagian di Balai Desa Supiturang.

Wilayah yang berpotensi terdampak aktivitas vulkanik Gunung Semeru meliputi Desa Supiturang, Oro-oro Ombo, dan Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro di Kabupaten Lumajang.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter

Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Statusnya Kini Siaga

Gunung Semeru Erupsi Jumat Pagi, Statusnya Kini Siaga

Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi Jumat pagi.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Luncurkan Abu Setinggi 800 Meter

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Luncurkan Abu Setinggi 800 Meter

Gunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter

Gunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi, Kamis (25/1) pagi. Gunung itu melontarkan debu vullkanik setinggi 900 meter.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi

Begini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi

Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Meletus, Muntahkan Abu Setinggi 900 Meter

Gunung Semeru Meletus, Muntahkan Abu Setinggi 900 Meter

Gunung Semeru mengalami 28 kali gempa erupsi, 1 kali gempa guguran, 6 kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa harmonik.

Baca Selengkapnya
Semeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Semeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 1 Km

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 1 Km

Gunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.

Baca Selengkapnya