Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi Brimob Ditembak Warga saat Cegah Bentrokan di Maluku

Kronologi Brimob Ditembak Warga saat Cegah Bentrokan di Maluku ilustrasi garis polisi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketegangan terjadi ketika massa dari dua desa yaitu Negeri Wakal dan Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku nyaris terlibat bentrokan. Mereka terprovokasi suara gergaji mesin, Senin (27/2).

Polisi kemudian dikerahkan untuk menghalau konsentrasi massa di perbatasan dua desa tersebut untuk mencegah terjadinya bentrokan. Di tengah upaya tersebut, seorang warga mengarahkan tembakan kepada petugas. Situasi sempat tidak menguntungkan. Seorang warga berinisial MT diketahui meninggal dunia.

"Mereka kembali nyaris terlibat bentrokan akibat terprovokasi suara mesin chainsaw di hutan Negeri Hitu, sementara ada warga Wakal memegang ranting pohon cengkih sambil melambaikannya ke arah warga Hitu," kata Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Raja Arthur Simamora di Ambon. Dikutip dari Antara, Kamis (2/3).

Bunyi suara mesin pemotong pohon dalam hutan Hitu disertai aksi warga Wakal yang melambaikan ranting cengkih, menggambarkan seakan-akan tanaman cengkih milik warga Hitu ditebang di dalam hutan.

Akibatnya terjadi ketegangan antara warga dua negeri bertetangga tersebut dan nyaris terlibat bentrokan, di mana kedua kelompok massa merapat di depan Polsek Leihitu.

Namun beruntung aparat keamanan cepat menghalau konsentrasi massa sehingga tidak berujung bentrokan secara terbuka.

Saat aparat menghalau massa, dari arah Wakal melihat Ramis Bakai alias Baret yang merupakan tersangka kasus penganiayaan.

"Baret tampak menembak aparat keamanan menggunakan senjata api organik jenis SS1. Ia juga tampak memegang pistol revolver," lanjutnya.

Usai Baret menembak, aparat yang sedang meminta massa dari arah Negeri Wakal untuk mundur, segera melakukan tembakan peringatan ke atas sambil mengejar tersangka hingga kompleks Jambu Manis.

Namun aparat kepolisian diadang ibu-ibu. Sementara di belakangnya terlihat para pemuda membawa senjata tajam dan ada bunyi tembakan dari arah belakang massa.

"Tersangka Baret ini menembak ke arah anggota menggunakan senjata SS1, tapi beruntung anggota tidak ada yang kenal. Tersangka Baret ini merupakan pelaku penganiayaan anggota Polsek di desa Wakal pada Minggu (26/2) dan kini sudah berstatus DPO polisi," katanya.

Kepala Kepolisian Daerah Maluku Inspektur Jenderal Polisi Lotharia Latif memerintahkan jajarannya untuk mengejar dan menangkap Baret, karena diduga sebagai provokator.

"Kami minta yang bersangkutan dapat menyerahkan diri secara baik-baik. Kalau melawan, kita akan tangkap, baik hidup atau mati," kata Lotharia.

Kapolda menegaskan bahwa Baret merupakan salah satu orang yang selama ini menjadi pemicu terjadinya bentrok antarwarga, dan diketahui menyimpan dua pucuk senjata api organik jenis SS1 V2 dan Revolver.

"Kemarin pada saat konflik terjadi yang bersangkutan sempat menembakkan senjata apinya ke anggota Brimob kita juga," tuturnya.

Polda Maluku tidak akan menoleransi masyarakat yang menyimpan senjata api, baik organik maupun rakitan karena benda itu sangat membahayakan masyarakat sendiri maupun aparat keamanan.

"Kita akan tangkap dan proses hukum orang-orang yang masih pegang senjata api tersebut karena itu kejahatan berat di negara ini," tegas Kapolda.

Menurutnya, masyarakat juga seharusnya tidak menutupi atau menyembunyikan para provokator dan pelaku pidana yang sangat membahayakan.

"Terlalu mahal harga sebuah kerukunan dan kedamaian yang dipertaruhkan sehingga para pelaku provokatif ini jangan disembunyikan," pintanya.

Lotharia Latif juga mendorong para raja-raja yang daerahnya berkonflik agar dapat proaktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menjaga perdamaian di wilayah masing-masing.

"Para raja-raja juga diharapkan dapat membantu meredam konflik, bahkan bisa berupaya menyerahkan para pelanggar hukum kepada aparat keamanan sesuai aturan hukum yang berlaku," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Kombes (Pol) Raja Arthur Lumongga Simamora memastikan dilakukannya uji balistik untuk membuktikan kematian warga Wakal, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah berinisial MT.

"Tindakan petugas kepolisian saat membubarkan konsentrasi massa Wakal dan Hitu pada Senin (27/2), guna menghindari bentrokan sudah sesuai prosedur standar operasi (SOP)," terangnya.

Dia tidak menampik ada korban jiwa berinisial MT saat terjadi konsentrasi massa di Leihitu dan baru diketahui pada malam hari.

Jasad korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Haulussy Ambon guna dilakukan autopsi.

"Perlu pembuktian termasuk pengujian balistik, dikarenakan saat aparat keamanan menghalau massa sesuai SOP, tetapi ada juga terjadi tembakan diduga berasal dari warga yang mengarah kepada petugas aparat keamanan saat itu," ucap Kapolresta.

"Jadi kesimpulannya masih ada juga beredar senjata api secara ilegal dan pertanyaannya apakah itu ditembak petugas? butuh pembuktian, sebab bicara fakta setelah olah tempat kejadian perkara," katanya lagi.

Karena saat petugas menghalau massa ada juga tembakan dari warga yang mengarah ke aparat keamanan.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bentrokan Warga di Maluku Tenggara Timbulkan Korban Jiwa, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

Bentrokan Warga di Maluku Tenggara Timbulkan Korban Jiwa, Pelajar Tewas Tertembak Senapan

Bentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi

Kronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi

Kejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.

Baca Selengkapnya
Kronologi Bentrokan Anggota TNI AL dan Brimob di Pelabuhan Sorong

Kronologi Bentrokan Anggota TNI AL dan Brimob di Pelabuhan Sorong

Anggota TNI AL terlibat bentrokan dengan Brimob di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Minggu (14/4) pagi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Libatkan 9 Kendaraan, Begini Kronologinya

Kecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Libatkan 9 Kendaraan, Begini Kronologinya

Kecelakaan beruntun melibatkan 9 kendaraan terjadi Jalur Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pengembala Kambing Jadi Tersangka Usai Melawan Pencuri

Kronologi Pengembala Kambing Jadi Tersangka Usai Melawan Pencuri

Malang betul nasib Muhyani, niat membela diri malah jadi tersangka

Baca Selengkapnya
Bekuk 3 Tersangka, Begini Kronologi Penembakan di Colomadu Karanganyar

Bekuk 3 Tersangka, Begini Kronologi Penembakan di Colomadu Karanganyar

Seorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Berawal dari Pelaku Memaksa Hubungan Intim dengan Korban

Kronologi Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Berawal dari Pelaku Memaksa Hubungan Intim dengan Korban

Aksi bejat pelaku ingin menyetubuhi korban pun terjadi, meski KRA tetap berusaha menolak.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pesepakbola Egwuatu Oueseloka Tabok Pemuda di Tangerang, Berujung Ditangkap & Tersangka

Kronologi Pesepakbola Egwuatu Oueseloka Tabok Pemuda di Tangerang, Berujung Ditangkap & Tersangka

Akibat kekerasan tersebut korban mengalami luka dan hasil pemeriksaan dari dokter bahwa gendang telinga sebelah kiri mengalami gangguan.

Baca Selengkapnya
Kronologi Jaksa Kecelakaan Beruntun di Surabaya, Polisi Sebut karena Kelelahan Bekerja

Kronologi Jaksa Kecelakaan Beruntun di Surabaya, Polisi Sebut karena Kelelahan Bekerja

Soal pelaku yang dikabarkan sempat melarikan diri usai menabrak pedagang kacang, Kompol Fani menyatakan tidak benar

Baca Selengkapnya