Merdeka.com - PT KAI akan membatasi angkutan kereta api (KA) jarak jauh selama larangan mudik Lebaran 2021. Hanya KA tertentu yang diperbolehkan beroperasi selama mudik dan balik lebaran.

"Mengacu arahan Satgas Covid-19 Nasional, nanti ada pembatasan-pembatasan. Otomatis ada pembatasan kereta yang berjalan. Jadi nanti KA yang berjalan hanya untuk KA yang sangat prioritas, sangat urgent, ke rumah sakit atau kepentingan lain yang enggak bisa ditinggalkan," ujar Deputi Executive Vice President (DEVP) PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Ari Mulyono, di sela Pencanangan Stasiun Siaga Candi, di Stasiun Solo Balapan, Kamis (29/4).

Kendati demikian, pihaknya masih menunggu arahan dan kebijakan dari Kementerian Perhubungan. Sesuai arahan pemerintah, arus mudik akan dibatasi. Sementara untuk stasiun tetap akan ada penerapan protokol kesehatan seperti biasanya.

"Kita tetap menjalankan disiplin prokes. Kalau pengamanan itu sudah menjadi protap kami selalu kita lakukan," katanya.

Pengamanan stasiun, terutama menjelang Lebaran, dikatakannya selalu diterapkan seperti saat libur panjang. Saat kondisi ramai, otomatis pengamanan akan ditingkatkan.

"Pokoknya terkait angkutan Lebaran kita masih menunggu kebijakan Menteri Perhubungan," lanjutnya.

Terkait kereta rel listrik (KRL), dijelaskannya, akan tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Solo, Yogyakarta dan sekitarnya.

"KRL tetap jalan, karena lokal itu kan bukan mudik, itu kepentingan saja. KRL jalan karena fungsinya adalah untuk memfasilitasi mobilisasi masyarakat aglomerasi. Masyarakat yang berkepentingan tugas, dinas ke perkantoran, atau kepentingan yang sifatnya pendidikan. Di jam-jam sibuk tetap akan dilakukan pelayanan," jelasnya.

Untuk KA aglomerasi, lanjut dia, penerapan prokes lebih ke penggunaan masker dan cuci tangan.