Kritisi dunia pendidikan, seniman di Kediri protes lewat mural
Merdeka.com - Puluhan pemuda yang tergabung dalam beberapa komunitas mural dan ilustration Kediri, melampiaskan kritikan dengan mural di tembok yang ada di Jalan Slamet Riyadi Kota Kediri, Minggu (09/05). Kritikan mural (cara menggambar atau melukis di atas media dinding) yang disampaikan pada pemerintah tersebut, bertemakan pendidikan.
Deni salah satu perwakilan dari puluhan pemuda tersebut mengatakan, bahwa aksi ini dilakukan bukan hanya corat coret tembok, namun hal ini mempunyai makna tentang pendidikan.
"Gambar ini kita tujukan pada pemerintah agar memperhatikan pendidikan pada saat ini yang begitu sangat mengenaskan, jangan perjualbelikan pendidikan namun pendidikan butuh perjuangan," ungkap Deni.
Dijelaskan Deni komunitas mural juga mengajak masyarakat agar ikut memperjuangkan pendidikan yang saat ini terpuruk. "Dengan gambar ini kita juga mengajak masyarakat agar ikut memperhatikan nasib pendidikan di Kediri entah kota maupun kabupaten," tambahnya.
Puluhan Pemuda yang melampiaskan kritikan melalui mural tersebut dari beberapa komunitas di antaranya Casak, Kilostrator dan Garis Merah.
Sementara itu menurut salah satu seniman lukis Kota Kediri Dyah Purnawati, yang ikut datang memberikan support kepada beberapa pemuda kreatif mengatakan, bahwa kegiatan tersebut sangat positif dan perlu didukung dari berbagai pihak. Karena kritikan yang disampaikan oleh kalangan pemuda tersebut untuk membangun dunia pendidikan yang memang selama ini lagi terpuruk.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaHobi Merajut dan Kaligrafi dari Kecil, Okta Kini Sukses Rambah Bisnis Fesyen Ramah Lingkungan
Oktavirasa atau akrab disapa Okta, mulai mencintai dunia seni sejak mengenyam pendidikan sekolah dasar.
Baca SelengkapnyaGanjar: Kritik Kampus Bukti Demokrasi Ada di Dalam Jurang
Kampus memiliki kebebasan akademik untuk menyuarakan pandangan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaKemendikbud Telusuri Sejarah dan Meneliti Jalur Rempah
Penelusuran jejak Jalur Rempah berupa Cagar Budaya sudah dilakukan sejak tahun 2020 hingga 2023.
Baca SelengkapnyaSidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Nilai Kritikan Sivitas Akademika ke Pemerintah Bakal Sumbang Suara untuk AMIN
Kritis dari sivitas akademika dari berbagai kampus ke pemerintahan Presiden Jokowi disebut bakal menyumbang perolehan suara ke AMIN
Baca SelengkapnyaWujudkan Asta Cita, Prabowo-Gibran Bangun Perpustakaan dan Taman Demi Tingkatkan Literasi Masyarakat
Munasir mengungkapkan bahwa ide untuk meminta buku kepada Gibran muncul secara spontan saat ia merespons tweet dari Gibran.
Baca Selengkapnya