Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kritik Bupati Soal Amblesnya Jembatan Jompo, Massa di Jember Gelar Tabur Bunga

Kritik Bupati Soal Amblesnya Jembatan Jompo, Massa di Jember Gelar Tabur Bunga Massa di Jember gelar tabur bunga. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus amblesnya Jembatan Kali Jompo, Jember, Jawa Timur, hingga menyebabkan sejumlah bangunan di sektiarnya ambruk terus memantik protes. Tidak hanya dari kalangan dewan, masyarakat biasa juga menyesalkan insiden ini.

Sikap protes dan kritik diwujudkan oleh puluhan orang yang menamakan diri Gerakan Reformasi Jember (GRJ) dengan turun ke jalan, Selasa (03/03). Mereka menilai bupati Jember, dr Faida lalai dan seharusnya bisa mencegah insiden tersebut.

Sebagai simbol kritik, massa menggelar aksi tabur bunga, dimulai dari titik amblesnya ruko di atas Jembatan Jompo yang ada di Jalan Sultan Agung, di kelurahan Jember Kidul, Kaliwates, Jember. Kawasan tersebut selama ini dikenal sebagai jantung bisnis paling strategis di Kota Jember.

"Aksi Tabur Bunga ini sebagai simbol keprihatinan kami, karena bupati tidak mau mendengar saran kritikan berbagai pihak. Kasus Jompo ini bukan bencana, karena seharusnya sudah bisa diantisipasi oleh bupati sejak lama. Masak harus nunggu ambruk dulu baru Pemkab bergerak," ujar Kustiono Musri, salah satu juru bicara GRJ saat berorasi.

Massa kemudian berjalan kaki (long march) hingga ke Pendopo Wahyawibawagraha yang merupakan rumah dinas dan tempat berkantor Bupati Jember.

Aksi berjalan tertib dan menarik perhatian masyarakat yang melintas. Massa juga memekikkan takbir dan selawat sepanjang perjalanan. Massa menilai, insiden ini tidak seharusnya terjadi jika Faida mau mendengarkan kritik dan masukan berbagai pihak sejak lama.

"Semua pihak sudah mengkritik dan kasih masukan ke Bupati, tapi tidak pernah mau didengar. Seharusnya ini sudah bisa diantisipasi, karena peringatan akan amblesnya ruko sudah disampaikan sejak tahun lalu," papar Kustiono.

Dalam catatan GRJ, selama beberapa waktu terakhir terjadi beberapa kasus ambrol atau rusaknya proyek yang menjadi tanggung jawab atau dikerjakan oleh Pemkab Jember. Di antaranya adalah kasus ambruknya SDN Keting 02 di Kecamatan Jombang serta gedung kantor Kecamatan Jenggawah. Kedua proyek tersebut ambruk saat sedang dikerjakan atau baru selesai dikerjakan. Proses penyelidikan dari dua insiden yang terjadi pada Desember 2019 itu, dilakukan oleh Polres Jember.

"Khusus untuk pertokoan di Jompo, warga sudah mengingatkan pemerintah sejak dua tahun lalu, karena pondasi bangunan sudah keropos. Kebetulan saya adalah salah satu Ketua RW di lingkungan tersebut. Tetapi laporan warga tidak pernah diperhatikan oleh bupati," ujar Kustiono.

Sebelumnya, 10 ruko yang ada di atas Jembatan Kali Jompo, ambles ke sungai pada Senin (02/03) sekitar pukul 04.00 WIB. Kasus ini menjadi sorotan tajam banyak pihak, karena pada akhir Maret 2019, DPRD Jember sebenarnya sudah mengingatkan Bupati Faida, agar segera merobohkan bangunan Ruko.

Peringatan yang sama juga sudah diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII. Dalam surat resmi bertanggal 04 Oktober 2019, BBPJN sudah meminta agar Pemkab Jember segera menjalankan rekomendasi pembagian tanggung jawab sesuai kesepakatan. Yakni Pemkab Jember merobohkan bangunan dengan jadwal pada November hingga Desember 2019. Selanjutnya pembangunan kembali jembatan akan dilakukan dengan berbagi tugas antara Pemerintah Pusat dan Pemrpov Jatim. Pemerintah pusat sejak tahun lalu juga sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 10 miliar untuk perbaikan dan pembangunan kembali Jembatan Jompo yang dibangun sekitar tahun 1974 tersebut.

Kawasan pertokoan di Jompo melibatkan tiga lapis pemerintahan. Kompleks ruko merupakan milik Pemkab Jember yang disewakan kepada para pengusaha. Aliran sungai Kali Jompo menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim. Sedangkan aliran jalan raya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat.

Belakangan, beberapa jam setelah insiden ambles, Pemkab Jember baru bergerak merobohkan sisa bangunan. Pemkab Jember juga menetapkan status bencana dan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan atas insiden ini.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri

Waspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri

Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Jembatan Cikacepit Pangandaran, Jembatan Kereta Api Terpanjang di Indonesia yang Kini Kondisinya Memprihatinkan

Menilik Sejarah Jembatan Cikacepit Pangandaran, Jembatan Kereta Api Terpanjang di Indonesia yang Kini Kondisinya Memprihatinkan

Jembatan kereta api ini menjadi yang terpanjang di Indonesia yang menghubungkan jalur Banjar-Cijulang.

Baca Selengkapnya
Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru

Baru Diresmikan September 2023, Jembatan Kloposawit Lumajang Kembali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru

Jembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Asap Pembakaran Jerami Pinggir Jalan Tol Bisa Picu Kecelakaan, Bagaimana Solusinya?

Asap Pembakaran Jerami Pinggir Jalan Tol Bisa Picu Kecelakaan, Bagaimana Solusinya?

Asap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.

Baca Selengkapnya
50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar

50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar

Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.

Baca Selengkapnya
Tanggul Jebol, Dua Kecamatan di Bandarlampung Terendam Banjir

Tanggul Jebol, Dua Kecamatan di Bandarlampung Terendam Banjir

Pemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.

Baca Selengkapnya
Hasil Olah TKP Kebakaran Ruko di Mampang: Tidak Ada Pintu Darurat, Api Berasal dari Basement

Hasil Olah TKP Kebakaran Ruko di Mampang: Tidak Ada Pintu Darurat, Api Berasal dari Basement

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden kebakaran ruko bingkai di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan yang menewaskan 7 orang

Baca Selengkapnya
Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi

Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi

Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.

Baca Selengkapnya