KPUD sebut hasil tes kesehatan Bupati Ogan Ilir sempat bermasalah
Merdeka.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Ogan Ilir, Annahrir menegaskan, proses penetapan Ahmad Wazir Noviadi alias Ovi sebagai salah satu calon bupati pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2015 lalu, sesuai dengan prosedur dan memenuhi persyaratan.
Meski demikian, pihaknya mengakui pemeriksaan kesehatan Ovi sempat bermasalah.
Dia menjelaskan, dari enam pasangan calon yang maju dalam pilkada Ogan Ilir, hanya Ovi yang harus dilakukan pengulangan pemeriksaan kesehatan.
Hal ini berdasarkan surat rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel selaku tim pemeriksa pasangan calon di Rumah Sakit Moehammad Husin (RSMH) Palembang.
Inti dari isi rekomendasi tersebut adalah hasil pemeriksaan terhadap Ovi belum dapat ditentukan sehingga diperlukan penelusuran kembali.
"Ya, untuk Ogan Ilir cuma yang bersangkutan (Ovi). Tapi di daerah lain ada juga calon seperti itu," ungkap Annahrir saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/3).
Setelah dilakukan pemeriksaan ulang, kata Annahrir, IDI Sumsel kembali mengeluarkan rekomendasi yang menyatakan kesehatan Ovi tidak ada masalah. Surat ini diterimanya pada 3 Agustus 2015.
"Intinya isi rekomendasi yang kedua itu tidak ada masalah lagi," ujar Annahrir.
Dari rekomendasi itulah, pihaknya menetapkan Ovi sebagai salah satu pasangan calon Bupati Ogan Ilir. Sebab, cek kesehatan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi.
"Kesehatan jasmani dan rohani itu menjadi dasar salah satu syarat dan Noviadi memenuhi syarat," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengaku Dicabuli Dokter, Istri Pasien Serahkan Bukti Penting Ini ke Polisi
TA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaHeboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat
Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dokter MY yang Diduga Cabuli Istri Pasien Mangkir dari Panggilan Polisi, Pengacara: Masalah Pekerjaan
Pekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaKasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan
Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Kendaraan, Petugas Juga Bakal Tes Kesehatan Sopir Jelang Mudik
Tes kesehatan akan dilakukan kepada para sopir khususnya angkutan umum
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaPesan Ahli Kesehatan untuk Pemudik: Pastikan Tidak Terkena Penyakit Menular
Sebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Kepala Puskesmas di Palembang soal Aturan Pegawai Wanita Dilarang Hamil Hingga Tahan Uang JKN
MG menyebut permasalahannya dianggap selesai karena hanya terjadi miskomunikasi.
Baca Selengkapnya