Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPU Sumsel sebut bobroknya Pileg 2014 dimulai dari tingkat TPS

KPU Sumsel sebut bobroknya Pileg 2014 dimulai dari tingkat TPS Simulasi Pemilu 2014. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel Aspahani mengakui, proses pemilihan legislatif (Pileg) 9 April 2014, jauh dari harapan. Bahkan, Pileg kali ini dinilai bobrok sudah dimulai dari tingkat tempat pemungutan suara (TPS).

Dikatakan, kebobrokan ini ditemukan di berbagai sektor. Mulai dari kurang validnya daftar pemilih tetap, tertukarnya logistik, kesalahan dan molornya waktu rekapitulasi perolehan suara, hingga dugaan penggelebungan suara.

Aspahani baru menyadari kondisi ini terjadi saat rekapitulasi perolehan suara di tingkat KPU Sumsel. Banyak terjadi keberatan dari masing-masing saksi partai politik karena terjadi kejanggalan data yang dimiliki saksi dan data yang masuk ke KPU Sumsel.

Sebagai contoh, pihaknya diminta untuk membuka data DA1 yang seharusnya sudah tuntas di tingkat panitia pemungutan kecamatan (PPK). Kesalahan data di PPK muncul akibat ketidakakuratan data di tingkat TPS. Terbukti, di beberapa daerah terdapat ketidakcocokan saat didata ulang. Akibatnya, dari tiga hari yang ditetapkan, harus molor hingga 7 hari.

"Kami akui, pileg kali ini jauh banyak kelemahan. Kami nilai, kelemahan ini memang sudah terjadi yang dimulai dari TPS. Ini baru diketahui pasti saat rekap di tingkat provinsi," ungkap Aspahani kepada merdeka.com, Rabu (30/4).

Oleh karena itu, pihaknya akan mengevaluasi kinerja komisioner KPU kabupaten/kota. Bisa saja, pihaknya memecat mereka jika terbukti melakukan pelanggaran. "Kami akan berdiskusi dengan KPU RI. Jika direkomendasikan, kami siap ganti komisioner KPU kabupaten/kota dengan yang lain," tegasnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.

Baca Selengkapnya
KPU Tetapkan Pemungutan Suara Ulang di 15 TPS Sumbar, Digelar 24 Februari

KPU Tetapkan Pemungutan Suara Ulang di 15 TPS Sumbar, Digelar 24 Februari

Pemilu 2024 di Sumbar berlangsung di 1.265 kelurahan.

Baca Selengkapnya
KPU Sumbar Tetapkan Pencoblosan Ulang  di 18 TPS pada 24 Februari

KPU Sumbar Tetapkan Pencoblosan Ulang di 18 TPS pada 24 Februari

KPU Tetapkan Pencoblosan Ulang di 12 Daerah di Sumbar pada 24 Februari

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPU Sumsel Catat 6 Petugas Pemilu dan 1 Linmas Wafat, 1 Pengawas TPS Meninggal Dunia

KPU Sumsel Catat 6 Petugas Pemilu dan 1 Linmas Wafat, 1 Pengawas TPS Meninggal Dunia

Semua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung

Baca Selengkapnya
Sebut Putusan DKPP ke KPU Tak Pengaruhi Pencalonan Gibran, Airlangga: Tetap Optimis Menang 1 Putaran

Sebut Putusan DKPP ke KPU Tak Pengaruhi Pencalonan Gibran, Airlangga: Tetap Optimis Menang 1 Putaran

Ketua KPU disanksi etik atas keputusannya meloloskan Gibran dalam proses Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
KPU Beberkan Teknis Penentuan Lokasi Kampanye Akbar Anies-Imin di JIS & Prabowo-Gibran di GBK

KPU Beberkan Teknis Penentuan Lokasi Kampanye Akbar Anies-Imin di JIS & Prabowo-Gibran di GBK

Diketahui kampanye akbar akan digelar 10 Februari mendatang jelang masa tenang Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Pemilu 2024 Dinilai Berjalan Kondusif, Tak Sepanas 2019

Pemilu 2024 Dinilai Berjalan Kondusif, Tak Sepanas 2019

Meskipun, sempat ada aksi massa beberapa hari di depan Gedung KPU

Baca Selengkapnya
KPU Pastikan Tak Mematok Suara Paslon dan Partai Peserta Pemilu 2024

KPU Pastikan Tak Mematok Suara Paslon dan Partai Peserta Pemilu 2024

KPU mengaku tidak mengetahui berapa jumlah masyarakat yang hadir waktu pencoblosan Pemilu.

Baca Selengkapnya
PKS Minta Publikasi Sirekap Dihentikan, Ini Alasannya

PKS Minta Publikasi Sirekap Dihentikan, Ini Alasannya

KPU diminta tidak mempublikasikan hasil yang justru berbeda karena banyaknya temuan kesalahan.

Baca Selengkapnya