Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten meninjau secara langsung kesiapan tempat pemungutan suara (TPS) di pengungsian Kecamatan Kemalang, Minggu (6/12). Selain KPU, pengecekan juga dilakukan bersama Polsek, Koramil, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) serta seluruh penyelenggara Pilkada lainnya.

"Tadi hasil pengecekan, tempatnya cukup representatif. Tujuan pengecekan ini untuk memastikan bahwa pada tanggal 9 Desember nanti, TPS di pengungsian betul betul siap," ujar anggota Devisi Teknis KPU Klaten Syamsul Huda.

Syamsul menyampaikan, berdasarkan laporan dari para penyelenggara Pilkada, meskipun TPS dipindahkan di tempat pengungsian, namun tidak menurunkan antusiasme warga untuk ikut mencoblos.

"Kami menangkap antusiasme masyarakat tersebut untuk datang ke TPS. Dan kami memastikan warga di tempat pengungsian khususnya di Desa Balerante nanti tetap akan mendapatkan layanan di TPS," ujar dia.

Syamsul menambahkan, karena lokasi TPS dibuat di lapangan dengan tenda, pihaknya meminta kepada para penyelenggara Pilkada untuk mengantisipasi cuaca.

"Karena ini cuacanya tidak menentu, nanti ditengah pemungutan cuaca memburuk itu bagaimana, kesiapannya bagaimana, tadi juga kita sampaikan,” katanya.

“Intinya, harapanya meskipun TPS di pengungsian, tingkat partisipasi masyarakat tetap tinggi,” pungkasnya.

Kabupaten Klaten, Jawa Tengah l menjadi salah satu daerah yang akan menggelar Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang. Pemilihan bupati dan wakil bupati itu bakal diikuti tiga pasangan calon. Yakni, pasangan inkamben yang diusung PDIP dan Golkar

Sri Mulyani-Yoga Hardaya, kemudian One Krisnata - Muhammad Fajri yang diusung Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sedangkan kontestan ketiga adalah Arif Budiyono - Harjanta yang diusung koalisi 9 parpol. Yakni 4 parpol di parlemen, PKB PAN, PPP dan Nasdem, serta partai non parlemen, Hanura, PSI, Partai Garuda, Partai Berkarya dan Perindo.

Saat kondisi Gunung Merapi sedang dalam level siap, ratusan pengungsi harus melakukan pemungutan suara di tempat evakuasi sementara. Sejauh ini ada 3 desa yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III di Kecamatan Kemalang yang harus mengungsi. Ketiga desa tersebut adalah Desa Tegalmulyo, Desa Balerante dan Sidorejo.