Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, Pilkada Serentak 2020 tetap akan dilaksanakan tahun ini meski jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah.
Arief membeberkan KPU sudah menghabiskan dana sekitar Rp 1 triliun untuk menyiapkan Pilkada serentak tahun ini. Sehingga, dia menilai, Pilkada harus tetap dilanjutkan agar dana dan juga energi yang sudah dikeluarkan tidak sia-sia.
"Energi bangsa ini sudah dikeluarkan terlalu besar untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah ini. Kalau dihitung, sudah habis sekitar Rp1 triliun, " katanya dalam diskusi virtual 'Pilkada Sehat 2020, Apa Syaratnya?', Rabu (29/7).
Sebelum memutuskan untuk melaksanakan Pilkada pada akhir tahun ini, KPU sudah melakukan sosialisasi pemungutan suara yang sebelumnya akan digelar pada 23 September 2020.
Karena ditunda ke Desember, Arief merasa sosialisasi yang banyak menghabiskan dana dan energi itu sia-sia. Ia tidak ingin energi dan juga dana yang akan dikeluarkan ini kembali sia-sia.
"Pertama untuk menyelenggarakan tanggal 23 September 2020, kita menetapkan itu tahapan sudah berjalan. Kalau dihitung, sudah habis sekitar Rp 1 triliun seluruh Indonesia, kemudian kita lakukan penundaan ke 9 Desember," tuturnya.
Sejak 15 Juni kemarin, tahapan pra pencoblosan memang sudah mulai dilaksanakan. Seperti verifikasi faktual dukungan calon kepala daerah hingga pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih.
"Untuk 9 Desember yang sudah kita tetapkan, tahapannya sudah berjalan untuk verifikasi faktual, coklit. Berapa banyak energi yang sudah kita keluarkan untuk itu?" tegas Arief
Dia mengajak penyelenggara Pemilu dan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan keselamatan saat Pilkada nanti. Sehingga energi dan dana yang sudah KPU keluarkan tidak sia-sia.
KPU juga telah menerbitkan regulasi terkait pelaksanaan Pilkada dengan protokol kesehatan yang tertuang dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pilkada dalam Kondisi Bencana Non alam Covid-19.
"Penting pertimbangan kita energi yang sudah dikeluarkan terlalu besar ini jangan sampai sia-sia. Supaya tidak sia-sia, bersama-sama menjadi tugas kita menjaga kesehatan dan keselamatan menyelenggarakan Pilkada di tengah pandemi Covid-19," terangnya.
Selain itu, Arief menambahkan, tidak ada yang bisa memastikan kapan wabah virus Corona berakhir. Memang sebelumnya, KPU memiliki opsi untuk menunda Pilkada pada tahun 2021, namun sepertinya penundaan tersebut bukan opsi yang baik. Lantaran, benar-benar tidak ada seorang pun yang tahu kapan pandemi ini berakhir. Termasuk juga para ahli epidemiologi yang terang-terangan mengatakan bahwa akhir dari pandemi virus Corona tidak bisa diprediksi.
"Kalau ditunda, kita tidak ada yang bisa memprediksi tahun depan pandeminya hilang atau tidak. Kita tidak bisa memperkirakan," tutupnya.
Advertisement
Hasil Autopsi, Wanita Tewas di Indekos Serpong Ada 9 Luka Tusukan dan Sayatan
Sekitar 3 Jam yang lalu'Hajar' Samsak, Sandiaga Uno Harap Prestasi Wushu dan Taichi Terus Meningkat
Sekitar 3 Jam yang laluKecelakaan 17 Mobil di Tol Cipularang, 4 Orang Luka-Luka
Sekitar 3 Jam yang laluKecelakaan 17 Mobil di Tol Cipularang, Petugas Masih Evakuasi
Sekitar 3 Jam yang lalu3 Anak Terseret Ombak di Pantai Batu Gong Sultra, 1 Hilang
Sekitar 4 Jam yang laluKecelakaan di Tol Cipularang, Libatkan 17 Mobil
Sekitar 4 Jam yang laluAndika Perkasa Muncul Jadi Bacapres, Relawan akan Komunikasi dengan NasDem
Sekitar 4 Jam yang laluTuris Asal India Dijambret di Bali, Ponsel Seharga Lebih dari Rp9 Juta Raib
Sekitar 5 Jam yang laluPemberangkatan Terakhir dari Madinah Besok, 3 Jemaah akan Dievakuasi ke KKHI Makkah
Sekitar 5 Jam yang laluUsai Copet HP di Bar Kuta, Residivis Lintas Jawa-Bali Ditangkap Polisi
Sekitar 6 Jam yang laluCuaca Ekstrem, Pendaki Diimbau Tak Lakukan Pendakian Gunung Gede pada Malam Hari
Sekitar 6 Jam yang laluCemburu, Pemuda Keroyok Pria yang Diduga Selingkuhan Kekasihnya
Sekitar 7 Jam yang laluKKHI Madinah Rekomendasikan 23 Jemaah Disafariwukufkan
Sekitar 7 Jam yang laluBupati Ipuk Ajak Masyarakat Banyuwangi Tingkatkan Etos Kerja dengan Selawat Badar
Sekitar 7 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 4 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 6 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluJokowi: Saya akan Ajak Negara G7 untuk Upayakan Perdamaian di Ukraina
Sekitar 16 Jam yang laluKedekatan Jokowi dan Luhut, Hingga Merasa Selalu Dilindungi
Sekitar 1 Hari yang laluElite Parpol Ramai Lobi-Lobi buat Pencapresan, PSI Kutip Jokowi 'Ojo Kesusu'
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Pasukan Elite TNI di Paspampres Kawal Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Sekitar 2 Hari yang laluMenkes Minta Bantuan Jepang Jaga Kualitas Mesin Pendingin Vaksin
Sekitar 7 Jam yang laluUpdate 26 Juni 2022: Kasus Positif Covid-19 Tambah 1.726 Orang
Sekitar 11 Jam yang laluKasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Naik, Menkes: Rate Nasional Masih Terkendali
Sekitar 12 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluRusia Serang Ibu Kota Ukraina, Satu Orang Tewas
Sekitar 8 Jam yang laluRusia Berhasil Rebut Wilayah Severodonetsk dari Pasukan Ukraina
Sekitar 12 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami