Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPU: Energi Bangsa Telah Dikeluarkan Untuk Pilkada, Sudah Habis Rp 1 Triliun

KPU: Energi Bangsa Telah Dikeluarkan Untuk Pilkada, Sudah Habis Rp 1 Triliun Ketua KPU Arief Budiman. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, Pilkada Serentak 2020 tetap akan dilaksanakan tahun ini meski jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah.

Arief membeberkan KPU sudah menghabiskan dana sekitar Rp 1 triliun untuk menyiapkan Pilkada serentak tahun ini. Sehingga, dia menilai, Pilkada harus tetap dilanjutkan agar dana dan juga energi yang sudah dikeluarkan tidak sia-sia.

"Energi bangsa ini sudah dikeluarkan terlalu besar untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah ini. Kalau dihitung, sudah habis sekitar Rp1 triliun, " katanya dalam diskusi virtual 'Pilkada Sehat 2020, Apa Syaratnya?', Rabu (29/7).

Sebelum memutuskan untuk melaksanakan Pilkada pada akhir tahun ini, KPU sudah melakukan sosialisasi pemungutan suara yang sebelumnya akan digelar pada 23 September 2020.

Karena ditunda ke Desember, Arief merasa sosialisasi yang banyak menghabiskan dana dan energi itu sia-sia. Ia tidak ingin energi dan juga dana yang akan dikeluarkan ini kembali sia-sia.

"Pertama untuk menyelenggarakan tanggal 23 September 2020, kita menetapkan itu tahapan sudah berjalan. Kalau dihitung, sudah habis sekitar Rp 1 triliun seluruh Indonesia, kemudian kita lakukan penundaan ke 9 Desember," tuturnya.

Sejak 15 Juni kemarin, tahapan pra pencoblosan memang sudah mulai dilaksanakan. Seperti verifikasi faktual dukungan calon kepala daerah hingga pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih.

"Untuk 9 Desember yang sudah kita tetapkan, tahapannya sudah berjalan untuk verifikasi faktual, coklit. Berapa banyak energi yang sudah kita keluarkan untuk itu?" tegas Arief

Dia mengajak penyelenggara Pemilu dan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan keselamatan saat Pilkada nanti. Sehingga energi dan dana yang sudah KPU keluarkan tidak sia-sia.

KPU juga telah menerbitkan regulasi terkait pelaksanaan Pilkada dengan protokol kesehatan yang tertuang dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pilkada dalam Kondisi Bencana Non alam Covid-19.

"Penting pertimbangan kita energi yang sudah dikeluarkan terlalu besar ini jangan sampai sia-sia. Supaya tidak sia-sia, bersama-sama menjadi tugas kita menjaga kesehatan dan keselamatan menyelenggarakan Pilkada di tengah pandemi Covid-19," terangnya.

Selain itu, Arief menambahkan, tidak ada yang bisa memastikan kapan wabah virus Corona berakhir. Memang sebelumnya, KPU memiliki opsi untuk menunda Pilkada pada tahun 2021, namun sepertinya penundaan tersebut bukan opsi yang baik. Lantaran, benar-benar tidak ada seorang pun yang tahu kapan pandemi ini berakhir. Termasuk juga para ahli epidemiologi yang terang-terangan mengatakan bahwa akhir dari pandemi virus Corona tidak bisa diprediksi.

"Kalau ditunda, kita tidak ada yang bisa memprediksi tahun depan pandeminya hilang atau tidak. Kita tidak bisa memperkirakan," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun
Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun

kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Isu Transisi Energi Jadi Salah Satu Kunci Pemilih Muda Tentukan Presiden Selanjutnya
Ternyata, Isu Transisi Energi Jadi Salah Satu Kunci Pemilih Muda Tentukan Presiden Selanjutnya

Pemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Debat Cawapres, Cak Imin Janjikan Rp150 Triliun untuk Kredit Usaha Anak Muda
Debat Cawapres, Cak Imin Janjikan Rp150 Triliun untuk Kredit Usaha Anak Muda

Cak Imin mengungkapkan, anak muda memiliki energi besar untuk menjadi bagian terdepan bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin

Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.

Baca Selengkapnya
Warga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN
Warga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN

Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.

Baca Selengkapnya