KPK Resmikan Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi membuka Pusat Edukasi Antikorupsi atau Anti-Corruption Learning Center (ACLC). Pusat edukasi dibuat untuk mengajak segenap elemen bangsa dan komunitas internasional memberantas korupsi melalui pendidikan antikorupsi.
"Kita diberi kesempatan momen sangat baik untuk perkembangan pelatihan antikorupsi pendidikan adalah salah satu landasan untuk kita selalu berpikir, memperbarui sistem kita, memikirkan lebih baik ke depan. Oleh karena itu, kita memandang pengembangan SDM harus menjadi prioritas kita," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo saat meresmikan penggunaan Pusat Edukasi Antikorupsi di Gedung KPK Jalan Rasuna Said Kavling C1 Jakarta Selatan, Senin (26/11).
Agus menyebut bahwa memberantas korupsi tak hanya mengandalkan cara-cara represif. Masyarakat, kata dia, juga bisa ikut berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi melalui pendidikan. KPK berharap, pusat pelatihan ini dapat melahirkan semangat baru dalam upaya bersama memberantas korupsi.
"Kami berharap melalui Pusat Edukasi Antikorupsi ini sinergi dengan Kementerian/Lembaga dan penegak hukum melalui badan diklat masing-masing, semakin baik dalam pembangunan integritas masyarakat sebagai upaya kolektif dalam kerangka pemberantasan korupsi," jelasnya.
Agus menceritakan perjuangan pasang surut terjadi di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi yang merupakan gedung lama KPK. Menurut dia, banyak lembaga pemerintahan yang ingin menempati gedung tersebut lantaran lokasinya yang strategis.
"Banyak perjuangan di gedung ini, jadi perjuangan pasang surut KPK banyak terjadi di gedung ini. Karena itu saat KPK dapat gedung baru, banyak lembaga pemerintah lain ingin memiliki gedung ini karena letaknya strategis. Kami berlima ketemu Presiden dan Menkeu, agar KPK diperkenankan tetap dikelola. Alhamdulillah, diizinkan," ucapnya.
Dia menuturkan Pusat Edukasi Antikorupsi ini tidak hanya diperuntukkan pegawai KPK saja, namun juga seluruh masyarakat stakeholder. Gedung ini, lanjut Agus, juga bisa menjadi tempat pelatihan penyelidikan dan penyidikan para penegak hukum.
"ACLC menjaga hubungan baik dengan lembaga negara, bisa saja latihan penyelidikan penyidikan gabungan dengan Polri atau Kejaksaan, atau money laundering dengan PPATK," kata Agus.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut bermula dari KPK mengembangkan kasus dugaan suap proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara yang menjerat Abdul Gafur Masud.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaKota Denpasar dinilai memenuhi beragam indikator untuk menjadi calon Kota Antikorupsi Tahun 2024 oleh KPK RI.
Baca SelengkapnyaKejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca SelengkapnyaAhmad Muhdlor Ali menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK harus berani melakukan penjemputan paksa terhadap para saksi yang telah mangkir dua kali pemeriksaan tanpa alasan
Baca Selengkapnya