KPK kebakaran jenggot disebut main mata dengan BCA
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi dikabarkan diam-diam memeriksa saksi dari pihak Bank Central Asia dalam kasus dugaan korupsi persetujuan surat keberatan transaksi non-performance loan (NPL) atau kredit macet sebesar Rp 5,7 triliun diajukan BCA melibatkan mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Hadi Poernomo. Menurut informasi diperoleh, jadwal pemeriksaan perkara itu sengaja tidak dipampang demi menghindari ketidakstabilan saham BCA di pasar modal.
Ketika dikonfirmasi soal itu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto tidak terima. Dia menyangkal penyidik telah sengaja menyembunyikan saksi dari jadwal pemeriksaan.
"Kita juga enggak mau kayak begituan. Terus gara-gara itu kita menjual reputasi kita? Kan Gila, enggak lah," kata Bambang kepada awak media di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (25/11).
Bambang menepis tudingan penyidik sengaja menyembunyikan nama saksi dari pihak BCA. Menurut dia, soal efek perkara hukum terhadap anjloknya nilai saham adalah sebuah efek tak bisa terhindarkan.
"Itu yang saya bilang risiko perusahaan. Enggak bisa main-main lagi," ujar Bambang.
Sementara itu, kemarin Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan penyidik belum memeriksa saksi terkait perkara itu. Sebab, lanjut dia, penyidik masih perlu memahami dan mendalami kasus.
"Penyidik memang perlu pemahaman dan perluasan dengan saksi-saksi lain, yang kemudian mengaitkan saksi-saksi itu untuk alasan kapan menahan Hadi Poernomo pada saat yang tepat," ujar Busyro.
Busyro juga menampik soal menyembunyikan saksi kasus BCA. Dia juga menyangkal penyidik sengaja main mata.
"Terlalu rendah kalau BCA dituduh seperti itu. BCA swasta, menembak KPK, apa kepentingan?" ujar Busyro.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaLewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya
Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaKinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Diperiksa KPK, Ini yang Bakal Didalami
KPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca SelengkapnyaKPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaTerseret Skandal Pungli, Segini Harta Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi
Skandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaCatat, Ini Syarat dan Cara Tukar Uang Baru di Bank BCA
Uang yang bisa ditukarkan mencakup pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000.
Baca Selengkapnya12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca Selengkapnya