KPK apresiasi Polri laporkan cinderamata pedang emas dari Raja Saudi
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi langkah Polri yang melaporkan penerimaan cinderamata berupa pedang berlapis emas dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengaku telah mendapat informasi dari humas Mabes Polri soal laporan penerimaan cinderamata tersebut.
"Itu bagus. Hari ini belum tahu ya tapi kami ucapkan terima kasih kepada Polri untuk melaporkan penerimaan pedang itu," kata Laode di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/2).
Laode mencontohkan, pejabat publik seperti Presiden Joko Widodo juga kerap melapor ke lembaga antirasuah jika mendapat cinderamata dari perwakilan negara-negara lain.
"Sebagai contoh saja, misalnya Pak Jokowi dapat gitar laporkan, kemarin Pak Jokowi juga dapat lukisan dan t-shirt juga dilaporkan. Jadi Kapolri juga mudah-mudahan dilaporkan," terangnya.
Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia menerima cinderamata berupa pedang berlapis emas dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud. Pedang itu diberikan pihak Arab sebagai simbol kerjasama pertahanan dan keamanan dengan Indonesia.
Memang itu ada, itu cindaramata dari Raja Salman buat Polri," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/3).
Rikwanto mengatakan dalam waktu dekat pedang emas yang diterima Polri dari pihak Arab itu akan segera dilaporkan ke Komisi PemberantasanKorupsi (KPK). "Kita akan informasikan ke KPK, namun demikian cindaramata itu," ujar dia.
Dia kembali menegaskan, jika pedang itu diberikan pihak Arab untuk Polri bukan untuk Tito. Dijelaskan jenderal bintang satu ini pedang itu nantinya akan disimpan di museum Polri.
"Jadi ini pedang buat Polri bukan Kapolri, nantinya pedang akan disimpan di museum Polri," pungkas Rikwanto.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Polri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Baca SelengkapnyaKapolri Tekankan Persatuan Kesatuan Modal Utama Wujudkan Indonesia Emas 2045
Meski dalam Pemilu terjadi perbedaan pendapat, persatuan dan kesatuan merupakan nilai yang harus terus dijaga.
Baca SelengkapnyaKPK Terbitkan Sprindik Baru untuk Jerat Mantan Wamenkum HAM Eddy Hiariej
Ali menjelaskan keputusan penerbitan sprindik baru dalam penanganan kasus korupsi ini dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaPenampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaKapolri Tekankan Persatuan-Kesatuan Modal Utama Wujudkan Indonesia Emas 2045 di Rapim Polri
Hal itu disampaikan Sigit saat membuka pelaksanaan Rapim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis, 29 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKPK Amankan 4 Koper Usai Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Terkait Korupsi Dana Insentif
Dari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaPengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag
Diketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca SelengkapnyaPolri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca Selengkapnya