Merdeka.com - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bidang Kelembagaan, Hardly Stefano Pariela mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan literasi di era serba digital.
Diperlukan kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi serta mengomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk media. Agar masyarakat tidak tersesat dalam belantara informasi dan tidak jatuh dalam jebakan hoaks, ujaran kebencian, ajakan kekerasan hingga konten porno.
Menurutnya, melimpahnya informasi dari media konvensional seperti televisi, radio dan media cetak ataupun media baru seperti internet dan sosial media, harus diimbangi dengan kapasitas literasi media yang kuat.
Hardly menjelaskan, hingga saat ini mayoritas masyarakat Indonesia masih menonton televisi baik melalui siaran free to air (FTA) atau pun televisi berlangganan (Pay TV). Meski sebagian besar sudah mulai beralih menggunakan internet, televisi masih menjadi media yang menjadi sumber rujukan bagi masyarakat.
Agenda migrasi siaran televisi digital pada 2 November 2022 mendatang, akan menghadirkan saluran-saluran televisi yang semakin banyak dari jumlah yang ada sekarang. Di sisi lain, perkembangan internet pun telah menghadirkan disrupsi informasi.
"Setiap orang berkesempatan menjadi produsen informasi yang dapat diakses oleh jutaan penonton," ujar Hardly Stefano Pariela saat menjadi narasumber dalam Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) yang diselenggarakan KPI Pusat yang dihadiri anggota Bhayangkari Papua Barat di kota Sorong, Papua Barat, Selasa (17/11).
Kondisi ini mengharuskan masyarakat meningkatkan literasi media. Agar berdaya dan memiliki ketahanan informasi yang baik. Harapannya, dengan literasi yang baik, masyarakat mampu menjadikan media sebagai alat mendapatkan informasi yang bermanfaat baik untuk diri sendiri dan lingkungannya.
Hardly memaparkan perbedaan signifikan media konvensional atau media lama dan media baru. Secara prinsip, media konvensional hadir sebagai sebuah entitas bisnis yang terikat regulasi serta tanggung jawab sosial. Berbeda dengan media baru yang sampai saat ini belum memiliki regulasi konten yang tegas. Media baru pun dikelola masing-masing individu yang tidak punya kewajiban sosial di masyarakat.
"Jangan heran kalau hoaks, ujaran kebencian, atau pornografi memiliki lahan yang subur di media baru, karena belum ada regulasi yang rinci tentang konten di sana," terang Hardly.
Pesan Kapolda Papua Barat
Kapolda Papua Barat, Irjen Tornagogo Sihombing mengingatkan eksistensi kebudayaan lokal sebagai manifestasi dari orisinalitas yang hidup dengan keberlangsungan tradisi dan budaya yang selama ini kita lihat dan alami.
Nilai-nilai religiusitas, kebersamaan, saling memaafkan, kepercayaan dan persaudaraan yang menjunjung tinggi kearifan lokal juga merupakan unsur perekat dan modal sosial dalam bermasyarakat. Ini selayaknya ikut tersosialisasikan dalam konten televisi dan radio, dalam rangka meningkatkan ketahanan informasi di masyarakat dalam era digital.
Selain bicara pentingnya eksistensi budaya di era disrupsi, Tornagogo juga mengingatkan pada peserta GLSP yang merupakan anggota Bhayangkari Papua Barat, untuk meningkatkan kapasitas literasi media dalam mengonsumsi konten di media.
"Saya berharap para anggota Bhayangkari mampu bersikap kritis terhadap siaran televisi dan radio," ujarnya.
Kekritisan itu tentunya berujung pada kemampuan memilah dan memilih konten media yang baik untuk didengar dan ditonton. Harapannya tentu, keluarga pun memiliki pemahaman yang baik dalam memilih muatan televisi yang sesuai dengan kebutuhan.
Kapolda bicara tantangan kemajuan teknologi informasi ke depan. Teknologi penyiaran harus diiringi kemampuan literasi di masyarakat. Ini juga menjadi sebuah kontribusi untuk menjaga industri penyiaran untuk dapat terus bertahan dengan konten-konten positif dan bermanfaat.
Secara khusus Kapolda mengapresiasi langkah KPI bekerja sama dengan Polda Papua Barat menyelenggarakan GLSP.
"Kami haus dengan sosialiasi macam ini, karena teknologi media ada dalam genggaman dan kita harus punya kecerdasan dalam memanfaatkan," ujarnya.
Dalam GLSP ini juga digelar Bazar Usaha Kecil, Koperasi dan Menengah (UMKM) dari jajaran pengurus Bhayangkari di daerah Papua Barat. Ketua Bhayangkari Papua Barat, Martha Sihombing menjelaskan produk Bazar UMKM ini merupakan hasil karya anggota Bhayangkari di setiap cabang yang ada di Papua Barat. Beragam produk UMKM yang dipasarkan, sebagian besar menggunakan sumber daya alam asli dari Papua Barat. [noe]
Baca juga:
CEK FAKTA: Hoaks Istri CEO Pfizer Meninggal Akibat Komplikasi Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks, Prediksi Akan Ada Bencana Besar di Palopo Sulawesi Selatan
Kapendam Pastikan Kabar Pos TNI di Intan Jaya Papua Dibakar Hoaks
Laporan Dicabut, Pengusutan Perkara Greenpeace Dihentikan Polisi
CEK FAKTA: Tidak Benar, Bayi Terlahir Cacat Akibat Ibunya Divaksin saat Hamil
CEK FAKTA: Hoaks, Orang yang Sudah Divaksin Lebih Lambat Berpikir dan Sensitif
Kapolda Papua akan Tindak Pelaku Pembakaran Rumah di Dogiyai: Kita Tidak Main-Main
Sekitar 17 Menit yang laluTertipu Arisan Bodong, Puluhan Orang di Makassar Rugi Rp4 M
Sekitar 26 Menit yang laluGunakan Barcode Khusus, Ini Penampakan Undangan Pernikahan Adik Jokowi dan Ketua MK
Sekitar 1 Jam yang laluTak Terima Ditegur dengan Kata-Kata Kasar, 2 Kelompok Pemuda Aniaya Warga
Sekitar 1 Jam yang laluCara Kemenkes Lacak dan Deteksi Hepatitis Akut di Indonesia
Sekitar 2 Jam yang laluKemendagri Sarankan Orangtua Beri Nama Anak Dua Suku Kata, Ini Manfaatnya
Sekitar 2 Jam yang lalu5 Hari ke Prancis, Gibran Promosikan UMKM di Paris
Sekitar 6 Jam yang laluBandar Sabu 75 Kg di Makassar Divonis Hukuman Mati
Sekitar 7 Jam yang laluKesal Ajakan Pulkam Ditolak, Suami Tusuk Kuping dan Perut Istri
Sekitar 7 Jam yang laluBNN Ringkus Dua Hakim PN Rangkasbitung
Sekitar 8 Jam yang laluViral Pernikahan Anak SMP di Wajo Sulsel, Alasan Hindari Zina dan Orangtua Merestui
Sekitar 8 Jam yang laluPastikan Insfrastruktur World Surf League, Bupati Ipuk & Forpimda Tinjau G-Land
Sekitar 9 Jam yang laluJokowi Utus Luhut Bereskan Masalah Minyak Goreng
Sekitar 8 Jam yang laluPedagang Warteg Belum Temukan Minyak Goreng Curah Harga Rp14.000 per Liter
Sekitar 17 Jam yang laluLarangan Sudah Dicabut, Pengusaha Akui Masih Sulit Ekspor CPO dan Minyak Goreng
Sekitar 1 Hari yang laluMinyak Goreng Curah di Cirebon Melimpah, Harga per Liter Rp14.500
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 2 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 2 Hari yang laluAlternatif Cara Tahan Kenaikan Harga Pertalite dkk Tanpa Tambah Utang
Sekitar 2 Hari yang laluLangkah Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM Hingga Tarif Listrik Tepat
Sekitar 2 Hari yang laluAda Perang Rusia-Ukraina, Airlangga Harap Ekonomi RI Tetap Terjaga
Sekitar 10 Jam yang laluSri Mulyani: Ekonomi RI di Kuartal I Cukup Baik Dibanding Negara Lain
Sekitar 12 Jam yang laluKondisi Hancur Universitas di Bakhmut Diserang Roket Rusia
Sekitar 13 Jam yang laluKasus Covid-19 Tidak Naik, Wamenkes Sebut 99,6% Masyarakat Sudah Punya Antibodi
Sekitar 9 Jam yang laluWamenkes: Covid-19 di Indonesia Ada di Fase Terkendali
Sekitar 14 Jam yang laluKorea Utara Abaikan Tawaran Bantuan dan Vaksin Covid dari AS
Sekitar 16 Jam yang laluPerkembangan Transportasi dan Infrastruktur Dukung Suksesnya Mudik 2022
Sekitar 15 Jam yang laluMenhub Budi: Pembayaran Santunan Kecelakaan Turun 50 Persen saat Mudik 2022
Sekitar 18 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami