Korban Tak Diautopsi, Polisi Klaim Sulit Ungkap Penembakan Warga di Pulau Haruku

Sabtu, 19 Februari 2022 23:57 Reporter : Muhamad Agil Aliansyah
Korban Tak Diautopsi, Polisi Klaim Sulit Ungkap Penembakan Warga di Pulau Haruku ilustrasi garis polisi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Polisi mengklaim mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pelaku penembakan misterius di tengah Hutan Negeri Hulaliu dan pelaku penganiayaan dalam konflik Kariuw-Ori Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Kasus tersebut sulit diungkap lantaran korban tidak divisum karena tidak diizinkan pihak keluarganya.

“Kesulitan utama adalah korban tidak divisum dan diotopsi. Itu kesulitan kita untuk mengetahui dari senjata apa dan jenis peluru itu. Makanya kita agak kesulitan untuk itu,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat di Ambon, Sabtu (19/2). Dikutip Antara.

Sementara itu, terkait kasus penganiayaan dalam konflik Ori-Kariuw pun, masih sulit untuk menetapkan tersangka. Pasalnya korban dari penganiayaan itu sendiri sampai sekarang tidak mau diambil keterangan.

“Sampai sekarang kami masih mengalami kesulitan, karena korban tidak mau beri keterangan. Dipanggil berulang kali, bahkan polisi sudah mendatangi korban pun tetap tidak mau. Itu kesulitan polisi,” tambahnya.

Menurutnya, semua itu butuh proses yang panjang, dan perlu adanya kerja sama dari masyarakat atau yang bersangkutan untuk dapat memberi keterangan agar mudah untuk polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku.

“Saya harap, masyarakat juga dapat membantu, demi kelancaran proses penangkapan ini,” ucapnya.

2 dari 2 halaman

Kronologi Kejadian

Sebelumnya terjadi Konflik antarwarga desa Kariuw dan Ori-Pelauw, di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, akibat kesalahpahaman yang diduga karena persoalan tapal batas dari kedua desa tersebut.

Dampak kejadian itu menyebabkan sebanyak 739warga Kariuw mengungsi ke desa Aboru, pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Sedangkan, rumah rusak sebanyak 211 unit terdiri dari 183 unit rusak berat dan 28 rusak sedang. Kendaraan bermotor yang rusak, terdapat 19 unit milik warga, tiga unit motor dinas Polri, satu unit motor dinas TNI dan sembilan unit mobil.

Pasca konflik tersebut, saat ini kondisi keamanan di kedua desa tersebut yakni Kariuw dan Ori sudah aman. Sejauh ini, pasukan gabungan Polri dan TNI tetap menjaga keadaan di sana.

Selain itu, sebelumnya juga terjadi penembakan misterius di tengah hutan Negeri Hulaliu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yang mengakibatkan dua orang tewas

Hingga sekarang, pelaku penembakan belum ditemukan. Meskipun begitu, kondisi di sana sudah semakin kondusif.

Aparat TNI dan Polri terus melakukan patroli gabungan baik menyisir wilayah hutan maupun perairan laut. Patroli tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat setempat.

Baca juga:
Komnas HAM Selidiki Penembakan Aksi Unjuk Rasa Tambang Emas di Parigi Moutong
Ke Parigi Moutong Sulteng, Komisi III Dialog dengan Keluarga Korban Penembakan Polisi
Komnas HAM: Uji Balistik Kuatkan Dugaan Pelaku Penembak Erfaldi Anggota Polisi
Bicara Insiden Wadas & Parigi Moutong, Kapolri: Kami Tak Bermaksud Menyakiti Rakyat
Pemuda Tertembak Peluru Nyasar di Jaktim, Belum Sadar usai Seminggu Dirawat di RSCM
LPSK Desak Kapolri Tindak Tegas Anggota Tembak Pendemo di Parigi Moutong Sulteng

Topik berita Terkait:
  1. tag
  2. Penembakan
  3. Ragam Konten
  4. Maluku Tengah
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini