Merdeka.com - Korban pencabulan yang dilakukan HMA, guru ngaji taman pendidikan Alquran (TPA) di Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, diduga masih banyak. Namun, para korban belum berani melapor karena malu.

Hal ini diungkapkan AN (46), ibu salah seorang korban yang melapor ke SPKT Polresta Palembang, Sabtu (23/8). Menurutnya, begitu mendengar pengakuan dari anaknya, dia langsung menanyakan kepada sejumlah murid di TPA tersebut. Benar saja, beberapa teman anaknya juga pernah menjadi korban sodomi ustaz yang sudah bergelar haji tersebut.

"Ternyata bukan anak saya saja yang jadi korban, masih banyak murid lain yang juga mengalami," kata AN.

Namun, untuk sementara hanya dia dan EL (40), orang tua RN yang melapor. Sedangkan, orangtua korban lain tidak melapor karena malu.

"Kata mereka malu. Jadi kami berdua saja yang lapor," ungkapnya.

Terkait masalah yang kian meresahkan ini, AN dan EL berharap polisi segera menangkap pelaku agar kasus ini segera terungkap.

Diberitakan sebelumnya, HMA, guru ngaji dilaporkan atas dugaan pencabulan terhadap dua muridnya sendiri, AL (8) dan RN (10). Dua bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) ini disodomi di kamar mandi taman pendidikan Alquran (TPA) tempat pelaku mengajar. Perbuatan guru cabul tersebut terjadi pada dua bulan lalu bulan lalu.