KontraS: Kapolri bohong Fredi tak sebut aparat dalam video testimoni
Merdeka.com - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar menuding Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Hamonangan Laoly berbohong mengenai isi video testimoni Fredi Budiman. Temuan Tim Independen Polri, Fredi Budiman ternyata menyebut nama tiga aparat dalam video testimoni.
"Tuh kan, saya bilang juga apa, Kapolri dan Menkum HAM berbohong. Katanya tidak ada nama dalam video, sekarang terbukti Tim Polri bilang ada tiga nama," kata Haris kepada merdeka.com, Selasa (30/8).
Jenderal Tito sendiri mengatakan, Fredi tidak menyebut nama-nama aparat dalam video tersebut. Menurut Tito, video hanya berisi curahan hati Fredi dan penyesalan atas perbuatannya dan menyayangkan mengapa hanya dirinya yang dihukum sementara pelaku lain tidak.
"Dia (Fredi di rekaman video) enggak menyebutkan nama-nama. Intinya kira-kira dia menyampaikan curhatan dia lah dia bertobat, dia merasa bersalah selama ini." tegas di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/8).
Jenderal Tito menerima video testimoni Fredi Budiman dari Menkum HAM Yasonna Laoly, Kamis (25/8) kemarin. Tito menyebut ada dua buah video yang diserahkan Menkum HAM. Salah satunya berdurasi sangat pendek, sementara video lainnya cukup panjang.
"Berapa belasan menit setahu saya. (Durasinya) Yang satu pendek sekali, lebih kurang mungkin satu menitan lebih. (Durasi video yang) Satunya lagi di atas sepuluh menit," ujar dia.
Hal senada dikatakan Menteri Yasonna. Yasonna menolak jika video diperlihatkan ke publik dengan alasan belum mengetahui isi video tersebut. Dipastikan Yasonna isi dari video itu adalah pesan terakhir Fredi sebelum dieksekusi mati.
"Enggak lah (video dibuka ke publik), nanti kami lihat dulu isinya apa. Itu (video) hanya pesan terakhir kok," kata Yasonna Laoly di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (25/8).
Meski belum melihat video itu, politikus PDIP ini optimis jika dalam video itu Fredi tidak menyebut nama-nama pejabat tinggi Polri, TNI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terlibat peredaran narkoba skala besar.
Keterangan Kapolri dan Menkum HAM terpatahkan oleh temuan anggota Tim Independen Polri, Hendardi. Dia membenarkan ada tiga aparat seperti yang dikatakan Fredi Budiman dalam video tersebut.
"Menyangkut nama-nama aparat, bahwa benar ada disebut setidaknya tiga nama, namun tidak dalam kaitannya dengan aliran dana sebagaimana kesaksian FB kepada HA,' kata dia kepada merdeka.com, Senin (29/8).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Panas Aiman dan Penyidik Tolak HP Disita, Bisa Kena Pasal Ancaman 10 Tahun Bui
Aiman menjelaskan, sebelum ponselmua disita, terjadi perdebatan sengit lebih dari dua jam dengan penyidik.
Baca SelengkapnyaHandphone Disita Penyidik, Aiman Ketar-Ketir Pemberi Info Netralitas Aparat Terbongkar
Aiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Tajam Adian Kritik Prabowo Jadi Jenderal: Jokowi Sakiti Korban Pelanggaran HAM
Adian Napitupulu menyatakan, pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo menyakiti korban pelanggaran HAM masa lalu
Baca SelengkapnyaVIDEO: Pesan Kapolri "Pemudik Capek Istirahat, Jangan Tambah Kecepatan Biar Cepat Sampai"
Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Menhub Budi Karya mengecek kesiapan arus mudik Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaVIDEO: Tajam Menusuk Bivitri Kritik Keras Jokowi Berhasil 'Bunuh' Oposisi
Bivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.
Baca SelengkapnyaTak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap
Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Video MK Putuskan Pemilu Ulang dan Diskualifikasi Gibran
MK diklaim telah memutuskan hasil sidang sengketa Pilpres 2024 dengan melakukan Pemilu ulang
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya