KontraS desak MenkumHAM buka video Fredi Budiman tanpa penyuntingan
Merdeka.com - Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar, mendesak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly, membuka video pengakuan mendiang Fredi Budiman, diambil sehari sebelum eksekusi mati. Haris menantang KemenkumHAM membeberkan video berdurasi 30 menit itu tanpa proses penyuntingan.
"Kita tunggu apakah Menkum HAM berani merilis video testimoni Fredi tanpa diedit," katanya, Minggu (14/8).
Haris menyatakan, video itu diambil oleh salah satu Staf Ditjen Lapas dengan menggunakan Handycam dan disaksikan sejumlah orang. "Dan termasuk disebutkan sejumlah nama," ungkap Haris.
Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kemenkum HAM, Akbar Hadi, saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya merekam video pengakuan Fredi. Menurutnya, rekaman diambil hanya untuk dokumentasi dan sudah mendapat izin dari Fredi.
"Itu hanya video pembinaan terkait dengan perubahan sikap Fredi," kata Akbar kepada merdeka.com.
Saat ini video berdurasi kurang lebih 30 menit itu masih disimpan oleh pihak Ditjen PAS. Menurutnya, perekaman juga dilakukan terhadap terpidana lainnya.
"Sebagai upaya mempelajari untuk fokus pembinaan," tuturnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria, MA (26), merekam perbuatan mesumnya dengan selingkuhan. Video itu ditemukan istrinya, SA (25) yang kemudian menyebarkannya di media sosial.
Baca SelengkapnyaIrma Suryani mengkritik tajam sikap PDIP depan Hasto Kristiyanto terkait Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHasto menegaskan PDIP tetap berdiri kokoh, meski ditinggalkan kadernya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aiman menjelaskan, sebelum ponselmua disita, terjadi perdebatan sengit lebih dari dua jam dengan penyidik.
Baca SelengkapnyaHakim MK, Ridwan Mansyur menyatakan, MK tidak menemukan adanya penyalahgunaan bansos oleh Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaBiro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja sama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Biro Hukerma Kemenkumham) menggelar acara berjudul What's Up.
Baca SelengkapnyaAdian Napitupulu menyatakan, pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo menyakiti korban pelanggaran HAM masa lalu
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Anies Baswedan dan Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar kompak menemui tim hukum Timnas AMIN, Selasa (20/2).
Baca Selengkapnya