Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontraktor kabur, kegiatan belajar di SDN Pitara 2 Depok terganggu

Kontraktor kabur, kegiatan belajar di SDN Pitara 2 Depok terganggu Pembangunan SDN Pitara 2 ditinggal pengembang. ©2016 Merdeka.com/Nurul Fauziah

Merdeka.com - Sejak Desember 2015 pengerjaan tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pitara 2 ditinggal pengembang. Sudah sembilan bulan ruang kelas dirobohkan dan hanya tersisa tiang pondasi. Akibatnya siswa di sekolah itu terlantar. Mereka hanya bergiliran belajar di empat ruang kelas yang tersisa.

"Tadinya cuma tiga kelas, sekarang empat kelas karena ruang komputer dipakai untuk lokal," kata Kepala SDN Pitara 2, Umardani, Selasa (20/9).

Dirinya mengaku tidak pernah bertemu sekalipun dengan pengembang. Bahkan dia sempat meminta papan pengumuman proyek untuk dipasang di depan sekolah pun tak digubris. "Sampai sekarang saya tidak pernah bertemu dengan pemborongnya," katanya.

Sejak ruang kelas dibongkar, pihaknya terpaksa memutar siasat. Ruang kelas sengaja digunakan bergantian. Satu ruang kelas bisa dipakai sampai tiga rombongan belajar. "Misalnya kelas satu pagi, kemudian kelas siang, nanti sorenya kelas tiga," ceritanya.

Dirinya mengaku kasihan melihat anak-anak yang tidak bisa belajar maksimal dan tidak bisa beraktifitas di lapangan akibat mangkraknya pembangunan. Jam belajar siswa pun terpaksa dikurangi agar bisa menampung siswa kelas lainnya. "Jam belajar jadi dipercepat. Mulanya pulang jam 11.45 jadi jam 11.00 karena harus bergantian dengan kelas lain," katanya.

Dia berharap agar dinas terkait segera memberikan solusi sehingga muridnya bisa kembali belajar. "Kalau seperti ini kan kasihan anak-anak," katanya.

Saat ini di lokasi terlihat tiang-tiang pondasi berdiri. Bahkan tiang itu belum sempat dicor. "Itu cuma bawahnya saja yang dipondasi, tiangnya mah belum," kata Candra Wasita, salah satu guru.

Total siswa di sekolah itu sebanyak 576 orang dengan 14 rombongan belajar. Kelas I dua rombel, kelas II dan III tiga rombel, kelas IV, V dan VI dua rombel. "Tahun ini ada penurunan satu rombel. Tadinya kelas I ada tiga rombel tapi turun jadi dua saja," katanya.

Wali murid pun sudah banyak yang bertanya soal kelanjutan pembangunan ruang kelas. Pasalnya, mereka berharap anak-anak bisa kembali belajar seperti sedia kala.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pembunuhan Mahasiswi Cantik di Depok, Argiyan Kini Berpeci & Tertunduk Jalani 25 Adegan Rekonstruksi

Pembunuhan Mahasiswi Cantik di Depok, Argiyan Kini Berpeci & Tertunduk Jalani 25 Adegan Rekonstruksi

Rekonstruksi ini digelar dengan pengawalan ketat. Sebanyak 45 personel gabungan berjaga.

Baca Selengkapnya
Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga

Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga

Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.

Baca Selengkapnya
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dua Ruang Kelas Ambruk, Siswa SDN Kedaung Terpaksa Belajar Bergantian

Dua Ruang Kelas Ambruk, Siswa SDN Kedaung Terpaksa Belajar Bergantian

Bangunan ambruk karena kayu atap digerogoti rayap sehingga lama-lama rapuh.

Baca Selengkapnya
Terlibat Tawuran, Ratusan Pelajar Dikumpulkan di Balai Kota DKI Jakarta

Terlibat Tawuran, Ratusan Pelajar Dikumpulkan di Balai Kota DKI Jakarta

Total ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal

Kondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal

Sebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.

Baca Selengkapnya
Dua Kelompok Pelajar Tawuran di Depok, Remaja 15 Tahun Tewas

Dua Kelompok Pelajar Tawuran di Depok, Remaja 15 Tahun Tewas

Dua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.

Baca Selengkapnya
Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Guru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut

Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya