Konsolidasi dan sinergisitas kunci harmonisasi masyarakat Melanesia
Merdeka.com - Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Soedarmo mengungkapkan, konsolidasi hingga sinergisitas pemerintah dengan elemen masyarakat menjadi kunci untuk membina dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya ancaman keutuhan bangsa, mengembangkan nilai-nilai sosial budaya, dan kerjasama masyarakat Melanesia.
Hal itu disampaikan Sekretaris Dirjen politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Didi Sudiana saat membuka diskusi bertajuk Persiapan Penyelenggaraan Penguatan Forum Persaudaraan Masyarakat Melanesia Indonesia di Jakarta.
"Dengan penguatan fungsi konsolidasi, koordinasi, dan sinergitas tersebut akan semakin mengembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara anggota masyarakat Melanesia dan berbagai ras, suku, dan etnis lainya, sehingga dapat mendorong perkembangan kehidupan ekonomi, social, dan budaya masyarakat Melanesia di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur," kata dia.
Dia menjelaskan, tema diskusi kali ini juga penting karena memiliki nilai yang strategis dan penting, mengingat acara ini sebagai salah satu upaya konsolidasi dalam rangka membina kerukunan, melestarikan serta mengembangkan nilai-nilai sosial budaya, dan kerjasama masyarakat Melanesia.
"Karena bangsa Indonesia memiliki populasi penduduk Melanesia kurang lebih 11 juta jiwa yang tersebar di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT merupakan jumlah penduduk Melanesia terbesar di dunia."
"Salah satu visi pemerintah Indonesia sesuai dengan nawa cita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, dimana untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah khususnya di Timur Indonesia dan mempererat hubungan dengan Negara-negara di Pasifik," jelasnya.
Lanjut dia, forum itu juga bertujuan mencari saran masukan format penguatan dan pemberdayaan Forum Persaudaraan Masyarakat Melanesia Indonesia dalam kerangka NKRI.
"Indonesia sebagai bangsa multi kultural yang didalamnya hidup berbagai macam suku, bangsa, bahasa dan agama dengan berbagai karakter sosial dan kultur. Namun demikian, para founding father kita telah mengikat erat segala perbedaan tersebut di dalam satu wadah Pancasila Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dijadikan dasar bagi integrasi seluruh komponen bangsa."
"Bangsa dengan multi kultur sebenarnya seperti dua mata pisau. Manajemen atas multi kultur tersebut akan sangat mempengaruhi bagaimana kondisi bangsa tersebut ke depan. Manajemen yang baik justru akan membuat bangsa multi kultur menjadi sebuah potensi bangsa. Keragaman satu atas yang lainnya lebih bersifat komplementer yang saling melengkapi dalam rangka membangun bangsa tersebut. Akan tetapi, apabila manajemen atas multi kultur tersebut buruk maka yang terjadi adalah sebuah ancaman disintegrasi bangsa," tuntasnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker Ajak Mahasiswa Kolaborasi Wujudkan Indonesia Maju 2045
Kolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,
Baca SelengkapnyaBahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaKonvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Forum Rektor Indonesia Serukan Pemilu Damai dan Hentikan Provokasi
Mereka juga menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaForum Titik Temu Orang Muda Respons Isu Kebangsaan Jelang Pemilu
Pertemuan ini bersifat tersebuka melibatkan berbagai komunitas orang muda, mahasiswa, dan pemuda lintas iman.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya
Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.
Baca Selengkapnya9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan masyarakat adat di dunia.
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaWaspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda
Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca Selengkapnya