Komunitas ini kampanyekan antikorupsi lewat Festival Jajanan Kampung
Merdeka.com - Kegiatan Festival Antikorupsi 2015 di Bandung terus berlangsung. Salah satunya dilakukan Komunitas Taboo yang bermarkas di Dago Pojok, Bandung. Komunitas kreatif itu menyebarkan 9+1 nilai integritas dengan cara yang unik, yaitu melalui kegiatan workshop jajanan kampung.
"Jajanan kampung itu warisan tradisi yang mengajarkan tentang kebersamaan, kejujuran, kesabaran, disiplin, kerja keras, sederhana, dan sabar," ujar Rahmat Jabaril, Penggagas Komunitas Taboo dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Minggu (22/11).
Nilai-nilai itu, lanjut Rahmat, terkandung dalam 9+1 nilai integritas yang merupakan bibit dari sikap antikorupsi.
Rahmat memaparkan tentang kegiatan workshop yang merupakan bagian dari Festival Antikorupsi. Namun, ia menghindari kata korupsi dalam pemaparannya dengan alasan kata tersebut memberi kesan negatif.
"Warga di sini dengarnya seram, kata korupsi sudah politis, imagenya kriminal," kata Rahmat.
Dia lebih nyaman menggunakan kata-kata yang terkandung dalam 9+1 nilai integritas, yakni kejujuran, peduli, disiplin, mandiri, tanggung jawab, adil, berani, kerja keras, dan sederhana plus sabar.
"Kata-kata itu lebih familiar dan dipahami warga, termasuk anak-anak yang menjadi target kita," ucapnya.
Workshop jajanan kampung ini diikuti oleh 60 orang peserta, di mana 20 orang peserta diantaranya berasal dari Korea. Sementara peserta lainnya adalah warga sekitar dago Pojok.
Selain Workshop Jajanan Kampung, Komunitas Taboo akan menggelar beberapa kegiatan lain dalam rangkaian Festival Antikorupsi 2015, seperti Pasar Malam, Festival Kampung Kreatif Antikorupsi, dan Pameran Komunitas di Konser Rakyat Antikorupsi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Festival Antikorupsi 2015 yang telah dimulai sejak 17 November lalu. Puncak acara akan digelar pada 11 Desember 2015 yang rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkatkan Kemajuan Kebudayaan Melayu, Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 Resmi Ditutup
Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 yang diselenggarakan di Provinsi Jambi resmi ditutup pada hari Rabu, (27/12).
Baca SelengkapnyaAwasi Perubahan Sosial, Relawan Progesif Luncurkan Festival Video Mata-Mata Ganjar
Dengan tema 'Mata-Mata Ganjar' festival ini dirancang sebagai platform untuk menghargai kreativitas masyarakat
Baca SelengkapnyaAksi Bersih-Bersih Relawan Ganjar dan Pasukin, Simbol Kepedulian Jaga Bumi
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah
Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Kekayaan Tradisi Baduy di Imah Saba Budaya, Wajib Dikunjungi Sebelum Masuk ke Kampung Adat
Sebelum masuk ke kampung Baduy, ada baiknya mengenal sekilas di Imah Saba Budaya
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaMengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Baca SelengkapnyaMengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan
Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca SelengkapnyaMelihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca Selengkapnya